Melewati jeram kecil tertawa. Lewat jeram sedang teriak. Menembus jeram dan ombak besar histeris. Eh setelah mulai asik, peserta selalu meminta pada sang kapten untuk memilih jeram besar. Walah walah walah lupa dengan umur dan ketakutan tadi ternyata.
Di Desa Perigi, peserta pun berjalan di antara semak dan perbukitan untuk mencapai Air Terjun Perigi. Gemuruh Air Terjun Perigi dan dinginnya air dan kejernihannya membuat peserta lupa diri.
Ada yang nekat memotret dan swaphoto dengan ponsel pintar. Walau embun air terjun kencang berhembus yang bisa membuat ponsel pintar berembun. "Kapan lagi neh," kata Misdiono.
Istirahat sebentar dari air terjun dan kemudian melanjutkan perjalanan ke benteng.
Tertawa, kecemasan, dan histeria kembali terjadi ketika menghadapi jeram Sungai Lematang menambah semarak dan semangat peserta.
Ini sayangnya. Batere sport cam habis!!!
Di satu titik jeram besar, satu perahu terbalik. Histeria muncul. Kocar-kocir. Disusul kemudian dengan perahu kedua pun terbalik. Tim penyelamat yang ada di depan dan perahu lain yang berdekatan pun menolong peserta lain yang terseret arus.