Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Air Terjun Maung: Butuh Pengorbanan Fisik dan Mental untuk Menikmatinya

18 November 2014   19:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:30 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_376366" align="aligncenter" width="300" caption="Menikmati Air Terjun Maung"][/caption]

Air Terjun Maung yang terletak di Desa Rindu Hati, Kecamatan Gumay Ulu Kabupaten Lahat memang fenomenal. Dikatakan fenomenal karena ramai dibicarakan di media sosial dan juga pernah masuk berita di salah satu televisi swasta nasional.

Air Terjun Maung  mudah dijangkau, dari Kota Lahat sekitar 1 jam perjalanan ke Gumay Ulu yang merupakan jalur alternatif Lahat-Pagaralam. Kondisi jalan lumayan mulus dengan aspal hotmix dan sebagian memang terkelupas. Hanya perlu hati-hati, karena jalan sempit dan tikungan tajam serta turunan dan tanjakan yang tajam.
Klakson perlu ditekan di area yang jalannya sempit dan menikung tajam karena terhalang bukit. Ini perlu diingatkan untuk pengendara yang baru pertama kali melintasi jalan ini. Jalur ini sepi tetapi pengendara motor dan truk terkadang "memakan" jalan sehingga takut terjadi kecelakaan.

Memasuki desa akan ada papan petunjuk Air Terjun Maung. Jalan masuk desa sudah diperkeras dengan aspal curah dan sebagian lagi diperkeras dengan batu. Bila ragu bisa tanya kepada penduduk, dan mereka dengan ramah akan menunjukkan arahnya.

Memasuki lokasi Air Terjun Maung, warga desa sudah menyiapkan tempat parkir mobil dan motor. Parkir mobil Rp 20.000 dan parkir motor Rp 10.000. Biaya parkir agak mahal karena warga membangun secara swadaya. Sebagian lahan parkir adalah kebun karet warga yang pohonnya ditebang menjadi lahan parkir.

Olahraga pun dimulai. Untuk sampai ke lokasi pengunjung harus jalan kaki sekitar 300 meter. Jalan kaki sekitar 100 meter pertama jalanan menurun, jalan masih tanah dan bila hujan dipastikan sepatu atau sandal akan penuh ditempeli tanah. Jalan setapak ini merupakan kebun warga.

Pada waktu kami melewati jalan setapak, kami beruntung kami dapat menikmati semerbak harum bunga kopi. Apalagi kalau angin semilir maka baunya "semriwing" di hidung. Bagi yang suka harum bunga-bungan, semerbak wangi bunga kopi dengan udara bersih pegunungan sungguh akan membuat tubuh terasa segar.

[caption id="attachment_336332" align="aligncenter" width="300" caption="Bunga Kopi Merekah heeeeemmmm"]

14162876041645258516
14162876041645258516
[/caption]

Setelah 100 meter menurun. Jalan mulai menukik tajam. Ikuti saja jalan yang telah tersedia. Lereng turun mencapai 80 derajat. Panjangnya hanya sekitar 200 meter. Siapkan mental. Bila ragu atau yang punya vertigo lebih baik batalkan karena bisa jatuh dan masuk ke jurang, bila vertigo kambuh. Pegangan di pohon-pohon sekitar lebih baik. Dianjurkan untuk bersama teman minimal satu atau dua orang. Batu-batu cadas menjadi tangga turun dan juga naik nantinya.

Bila turun, kaki memang tak terasa pegal. Biasanya dalam waktu 10 atau 20 menit kalau kondisi tubuh baik kita akan sampai ke lokasi.

Nah ini Air Terjun Maung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun