Oleh: Ostianus Ola Lamanepa, Mahasiswa Filsafat Teologi Widya Sasana Malang
Abstrak
Komunitas Basis Gerejawi (KBG) adalah suatu komunitas yang terdiri dari kelompok kecil, umumnya terkelompok dalam jumlah limabelas sampai dua puluh kepala keluarga, di suatu wilayah, biasanya di satu paroki. Kelompok kecil ini memiliki nama yang berbeda bahkan menghidupi aspek-aspek hidup bergereja yang berbeda pula, entah kelompok evangelisasi, kajian Kitab Suci, doa, dan renungan. Mansford Prior memberi gagasan dan pengertian baru tentang KBG. Gagasannya tentang KBG sebagai basis kerasulan tampaknya mempunyai dampaknya yang besar untuk Gereja saat ini. Menurutnya, Komunitas Basis Gerejani adalah merupakan Komunitas yang berakar dari Yesus sendiri dan dari terang Injil. Komunitas ini hadir di tengah masyarakat sebagai Gereja yang hidup, bergerak dan dinamis dalam pergumulan iman kristiani dalam terang lnjil. Ia menghadirkan wajah baru Gereja sebagai kesatuan umat Allah yang terbuka, solider dan berbela rasa dengan masyarakat lokal terutama dengan mereka yang miskin dan tertindas seperti halnya dilakukan oleh Yesus sendiri. Komunitas Basis Gerejani berorientasi dan berakar dalam diri Yesus Kristus dan Injil. Tujuan artikel ini adalah melihat sejauh mana umat katolik dalam KBG sebagai basis kerasulan menghayati imannya untuk bertumbuh dalam kekudusan atau kesucian hidup. Metodologi yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode kualitatif, interpretasi, analitis kritis, serta studi kepustakaan.
Kata-Kata Kunci: KBG, Mansford Prior, Basis Kerasulan, Yesus, Evangelisasi
I. Pengantar
KBG merupakan Komunitas Basis Gerejani yang memiliki pengaruh yang cukup besar bagi pertumbuhan dan perkembangan iman umat. Â Pater John Mansfort Prior, SVD merupakan salah seorang yang memiliki perhatian terhadap cara menggereja di Indonesia khususnya di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Salah satu usaha yang dikembangkan beliau ialah Kelompok Basis Gereja (KBG). Cara menggereja dalam bentuk KBG ini bukanlah merupakan cara baru dalam gereja Katolik. Gagasan ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari seruan Konsili Vatikan II yang menandaskan Gereja sebagai umat Allah. Tulisan ini akan membahas tentang KBG merupakan Basis Kerasulan dalam pandangan John Mansfort Prior, SVD. Apa pandangannya tentang KBG? Bagaimana KBG itu berperan berperan sebagai Basis Kerasulan? Tulisan ini akan dibagi ke dalam beberapa bagian, pertama, sekilas tentang John Mansfort Prior dan karyanya. Kedua, Sejarah KBG, pengertian KBG dan Ketiga KBG adalah Basis Kerasulan, KBG sebagai evangelisasi Injil yang integral, Kasih sebagai basis kerasulan, KBG sebagai jemaat yang komunikatif, KBG sebagai jemaat yang kudus, dan relevansi KBG sebagai Basis Kerasulan untuk umat Katolik serta kesimpulan.
II. Riset terdahulu tentang Tema
Ada dua (2) Penelitian/ Riset terdahulu tentang tema yakni tulisan artikel dari Ola Rongan Wilhelmus tentang Hakekat Komunitas Basis Gerejani (Artikel ini dipublikasikan di JPAK Jurnal Pendidikan Agama Katolik Vol. 9, No Seri Tahun ke-5, Apri1 2013)[1] dan sebuah artikel di Acamedia yang ditulis oleh Allesandro Pinangkaan tentang Kekhasan Partikularitas Gereja dalam Komunitas Basis Gerejawi[2]. Disini penulis menemukan bahwa penelitian/riset terdahulu tentang tema ini masih relevan khususnya kebutuhan akan gerakan Komunitas Basis Gerejani, pemahaman dasar tentang Komunitas Basis Gerejani, ciri khas Komunitas Basis Gerejani serta tujuan dan peranan Komunitas Basis Gerejani dalam kehidupan umat beriman Kristiani dan Gereja yang Partikular dalam Komunitas Basis Gerejawi (KBG).
Â
III. Pemaparan hasil Riset