Mohon tunggu...
OSTI  LAMANEPA
OSTI LAMANEPA Mohon Tunggu... Mahasiswa - DEO GRATIA (RAHMAT ALLAH)

MAHASISWA FILSAFAT DAN TEOLOGI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Sosialisasi dalam Hidup

17 April 2021   23:48 Diperbarui: 3 Mei 2021   10:36 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam pergaulan bersama teman-teman saya tidak lagi bergantung dengan keluarga, melainkan lebih berusaha untuk membuat suatu keputusan sendiri dalam menghadapi hal-hal tertentu. Keadaan jauh dari keluarga (dalam pergaulan) membuat saya harus berani untuk mengambil suatu tindakan sendiri tanpa mengharapkan adanya konfirmasi dari pihak lain terutama keluarga. Tuntutan untuk hidup mandiri ini pun terus berdampak dalam kehidupan saya hingga saat ini. Saya sangat merasakan bahwa dorongan untuk bekerja atau bertindak seorang diri dalam diri saya begitu kua

Sekolah sebagai Proses Sosialisasi

Sekolah merupakan tempat di mana saya memulai pengenalan terhadap dunia yang lebih jauh. Berbagai sekat pengetahuan mulai dibongkar dan diruntuhkan. Saya tidak hanya mengenal pengetahuan yang saya miliki, melainkan semakin diperluas dengan berbagai ilmu yang ditanamkan dan dipelajari. Berbagai pengetahuan ini tentu saja sangat bermanfaat bagi saya dalam melangsungkan kehidupan di tengah-tengah masyarakat. Hal ini terlihat jelas misalnya dalam berkomunikasi dengan orang-orang asing (yang menggunakan Bahasa Inggris). 

Sebelum saya mendapatkan pengetahuan dalam sekolah (sejak SD-Perguruan Tinggi) saya tidak memahami Banyak hal dalam Bahasa Inggris. Apalagi untuk melakukan komunikasi dengan orang asing, hampir tidak pernah saya lakukan. Akan tetapi, setelah saya diberikan banyak bekal selama berada di sekolah, saya pun mulai berani dan bisa berdialog dengan orang-orang asing, walaupun kurang begitu fasih. Perkembangan ini merupakan suatu hal yang tidak mudah saya alami. Berbagai tantangan saya hadapi, baik yang muncul dari dalam diri sendiri maupun dari luar. Kemalasan yang muncul untuk belajar menjadi salah satu penghalang bagi saya. 

Di samping itu, saya juga harus berhadapan dengan berbagai macam pendidik yang berbeda-beda dalam cara mendidiknya. Lebih buruk dari hal itu, saya juga kerap ditertawakan ketika melakukan kesalahan. Meskipun demikian, dengan adanya perbedaan tersebut serta pribadi-pribadi yang sering menertawakan kesalahan, saya juga terus diperkaya dalam pemahaman tentang materi dan juga pemahaman saya tentang pribadi-pribadi manusia yang berbeda satu dengan yang lainnya. Dalam sekolah juga, saya semakin memahami tentang dunia teknologi. Pada awalnya saya mengenal mesin ketik ketika berada di bangku sekolah dasar. Dalam tahap selanjutnya, saya mengenal komputer ketika duduk di bangku SMP yang kemudian menyusul perkenalan saya dengan internet. Suatu perubahan yang cukup cepat dalam pengamatan dan pengalaman saya. Meskipun demikian, sekolah telah membantu saya untuk dapat memahami perkembangan yang begitu cepat ini. Hal ini terutama saya dibantu untuk dapat mengoperasikan komputer untuk pertama kalinya serta bagaimana menggunakan internet. Di samping itu, saya juga dipersiapkan sebagai orang yang mampu mengahadapi berbagai perubahan yang akan terus bermunculan

Media masa.

Media masa merupakan salah satu hal yang belum begitu akrab dalam kehidupan saya di masa kecil. Saya hanya mengenalnya sepintas lalu tanpa melakukan suatu pencarian atau pembacaan terhadapnya (media masa). Perkenalan saya dengan media masa secara lebih mendalam baru terjadi ketika saya memasuki pendidikan di seminari aspiran, postulant, novisiat). Keberadaan saya di seminari menutut satu hal ini, yakni saya harus menjadi seseorang yang memiliki pengetahuan dan pemahaman yang luas berkaitan dengan dunia. Oleh karena itu, salah satu sarana yang disiapkan dalam pendidikan di seminari ialah hadirnya media masa, baik itu koran, majalah, buletin, dan sebagainya. Ketersediaan sarana ini tentu sangat banyak membantu dalam kelangsungan pendidikan saya di seminari. Saya tidak hanya dapat mengenal orang-orang atau kejadian di sekitar saya, tetapi saya juga menjadi berkembang dalam melihat dunia. Dunia ini semakin kompleks ketika saya terus mempelajarinya. Berbagai masalah atau persoalan sering ditampilkan sebagai headline dalam berita-berita koran. Berbagai inovasi juga turut mewarnai lembaran-lembaran media masa. Singkat kata, media masa sangat berpengaruh bagi pengenalan saya terhadap dunia.

Dalam sosisalisasi tahap awal ini, kesadaran saya untuk dapat sungguh-sungguh menyadari proses ini belum begitu mendalam. Keterlibatan saya dalam sosialisasi ini kurang didasarkan pada kesadaran untuk sungguh-sungguh terlibat. Semua proses berlangsung sebagaimana umumnya terjadi. Beberapa proses pun dapat dikatakan hanya dilewati begitu saja tanpa adanya pemaknaan. Meskipun demikian, masing-masing proses tersebut telah menyumbangkan berbagai pengaruh bagi kehidupan sebagai makhluk sosial. Berbagai pengalaman yang saya lewati mengajarkan banyak hal bermanfaat bagi perkembangan saya. Saya semakin dipersiapkan untuk dapat terus melalui setiap proses yang masih akan saya lewati.

SOSIALISASI LANJUT

 

Kehidupan Membiara sebagai Sebuah Sosialisasi Berlanjut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun