Mohon tunggu...
MariaM
MariaM Mohon Tunggu... Lainnya - Peracik

Pejuang Di Bawah Nabastala. Aku menanti ditempat penantianku menunggu apa yang akan dijawabNya atas doaku. Aku tahu Tuhan sanggup melakukan segala sesuatu dan tidak ada rencanaNya yang gagagl. Jangan lemah semangatmu karena ada upah bagi usahamu. ♥💪

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perempuan di Balik Tembok Biara

16 Juni 2023   11:05 Diperbarui: 16 Juni 2023   11:24 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  Senja di bawah kolong booth berlatar biru kuseduhkan rindu lewat secangkir kopi yang kau teguk hari ini. Rinduku lebih kental dari kopi yang mengendap dicangkirmu. Itulah mengapa kuselalu menitipkan selarik kata untukmu, jangan lupa sebelum kopinya diteguk diaduk dulu karena ada rinduku yang mengendap dikopimu. Setiap kali renjana menyapa kalbuku kukirimkan sebait pesan itu untukmu walau kutak tahu kapan engkau berkencan dengan mas facebook. Maaf kupotret kembali cerita kita kala itu.

  Ada banyak hal yang ingin kuceritakan padamu tapi aku tak mau melakukannya hanya dengan tinta. Aku mau bertemu denganmu. Sungguh dengan rindu yang besar aku mau bersua denganmu dan Allah adalah saksiku betapa bunga renjana bermekar untukmu. Dari Po sahabatmu.

 

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun