Ada 3 org di sini --> A, H dan V si Miss X, kalo gak salah. Semuanya perlu diperiksa. Gak perlu mengumumkan nama-nama kawan dan kenalan dalam live sidang. interview aja secara personal.
A --> Dia pihak yang paling dapat untung besar karena mewarisi asuransi sang istri. Plus, saya heran dengan sikapnya yang cengar-cengir. Tapi barangkali memang begitulah dia bereaksi, sama deh kayak J, yang enggak harus nangis liat kawannya sekarat.
H --> Dia kan kawan satu skul J. Biar beda negara, masa sih gak ada ikatan spesial dari masa lalu apalagi orang selalu bilang masa SMA itu gak akan terlupakan. Nyatanya, hubungan dia dan J mendingin setelah lulus kuliah. Siapa yang bisa jamin H dan J gak punya perselisihan di masa lalu? Kan hubungan merenggang pasti ada alasan. Bisa jadi target sebenarnya adalah J, dan M cuma jadi alat, kayak kasus Nasrudin dan Antasari Azhar. Modusnya gitu. Kalo ya, H pasti membatin buat J “nyaho lu Jess!”
V --> gak banyak info soal dia. Tapi masih bisa dibilang kemungkinan. Bahkan alibinya paling kuat. Gua kerja, gak bisa datang. Padahal bisa aja dia tinggal angkat telpon ke eksekutor dan bilang “execute!!!” Haha. Dia beruntung dengan pola pikir cekak sebagian besar orang Indonesia dan kombinasi penegak hukum yang malas, konklusi mengarah pada pendapat pokoknya pembunuh musti di sekitar target!
Ngehek…….
Sudah saya bilang, saya mundur ke alur waktu sebelum kejadian. Saya ingin menyelami pemikiran si pelaku.
Begitulah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H