Sekira pukul 09.30 WIB, rombongan tiba di Kampung Magersari, di kaki utara Gunung Tidar , Magelang. Suasana kampung tempat tinggal teman saya di SMP, Sriwati, sudah jauh berbeda (sekitar 60 tahun lalu).
Pendakian ke puncak gunung setinggi 500 meter di atas permukaan laut itu berlangsung sekitar 35 menit. Cukup melelahkan dan menguras keringat. Rombongan mendatangi makam Syek Subakir, makam Kyai Sepanjang, dan kemudian di puncak mengunjungi Tugu Paku Tanah Jawa, makam (patilasan) Pangeran Purbaya (dari masa kerajaan Mataram Islam) dan makam Ki Semar. Ini adalah kunjungan religi.
Saya sudah tidak melihat lagi meriam yang dulu sering saya lihat di puncak Tidar ini ketika saya sering naik ke gunung ini pada masa kecilku. Lestari tidak bisa menjelaskan tentang meriam yang sudah tidak nampak lagi di puncak gunung ini.
Di awal tahun 1960-an, ketika tinggal di kaki gunung ini, saya sering mendengar cerita tentang Gunung Tidar sebagai paku bumi atau pusat bumi.
"Kalau gunung ini meletus atau diratakan bumi ini akan kiamat," demikian kalimat yang sering saya dengar.
Menjelang jam 12 siang, rombongan kami berada Candi Gunung Wukir, Dusun Canggal, Desa Kadiluwih, Kecamatan Salam, sekitar tiga kilometer selatan Muntilan, Magelang, Jawa Tengah . Secara resmi pemerintah RI menyebutkan candi di kaki Gunung Merapi bagian barat ini berasal dari abad ke-8, masa pemerintahan raja-raja Mataram Hindu.
Sebelum sampai ke tempat ini, seorang anggota rombongan yang tidak mau disebut identitasnya mengatakan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pernah jatuh di jalan menuju candi yang penuh cerita mistis ini. Tapi salah satu juru kunci candi ini, Fadly Ananto (Anto), bercerita rinci tentang terpelesetnya Gubernur Ganjar ini seraya menunjukan lokasinya.
"Cerita yang sangat menarik tentang candi itu disampaikan oleh Mas Tanto Mendut," jawab Ganjar.
Sementara sang juru kunci candi, Fadly Ananto (Anto), mengatakan, terpelesetnya Ganjar terjadi sebelum pemilihan gubernur Jateng Oktober 2018.
"Pak Ganjar menang," ujar Anto. "Beliau terpeleset, beberapa menit setelah saya menawarkan untuk memegang tangannya, tapi beliau menolak," lanjut Anto, sang juru kunci.