Mohon tunggu...
Joseph Osdar
Joseph Osdar Mohon Tunggu... Jurnalis - Wartawan

Lahir di Magelang. Menjadi wartawan Harian Kompas sejak 1978. Meliput acara kepresidenan di istana dan di luar istana sejak masa Presiden Soeharto, berlanjut ke K.H Abdurrahman Wahid, Megawati, SBY dan Jokowi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Coba Kita Peringati Peristiwa Penyelamatan Bayi RI di Awal 1946

9 Juni 2020   17:30 Diperbarui: 9 Juni 2020   21:31 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stasiun Cikampek, tempat perhentian pertama perjalanan Bung Karno dan rombongan ke Yogyakarta, 3 Januari 1946. Hanya lantai stasiun sudah diganti di tahun 2015. Lainnya masih seperti awal 1900-an | Dok. Joseph Asdar

Kereta Bung Karno dalam perjalanan dari halte Pegangsaan Timur sampai Bekasi dalam keadaan gelap gulita, jendela-jendela kereta tertutup rapat, pelahan dan pembicaraan hanya dengan bisik-bisik.

Mereka berjalan di bawah ancaman para serdadu Belanda dan sekutu. Bila seorang serdadu Belanda melemparkan sebuah granat maka hancurlah Indonesia ini, begitu kisah Bung Karno setelah berada di Bekasi.

Di stasiun Bekasi, para pemuda menyambut Bung Karno (walau kereta tidak berhenti). Terdengar pekik "Merdeka, Hidup Bung Karno-Bung Hatt". Sampai di stasiun Cikampek, kereta berhenti. Jam dinding di peron menunjukan jam 20.00 lebih beberapa menit.

"Para petugas stasiun dan massa rakyat, termasuk para pejuang bersenjata menyambut rombongan Bung Karno dengan pekik, Merdeka, Hidup Bung Karno," demikian tulis "Sejarah Perkereta Apian Indonesia jilid 2 (halaman 96)".

Maka di tidak jauh dari pintu keluar stasiun Cikampek ada tugu setinggi setengah meter untuk memperingati kedatangan Bung Karno dan rombongan 3 Januari 1946 malam. Prasasti itu ada di jalan belokan dekat halaman parkir stasiun yang banyak sampah plastik. Maret 2020 lalu saya lihat tugu prasasti itu dikitari gerobak-gerobak penjual makanan.

Rombongan Bung Karno tiba dan berhenti di Purwokerto, Jawa Tengah, jam satu pagi tanggal 4 Januari 1946. Di tengah pagi buta (belum ada sinar matahari), ribuan orang menyambut rombongan Presiden - Wakil presiden. Bergemalah pekik merdeka.

Rel kereta api di Bumi Ayu, Jawa Tengah yang dilewati kereta Bung Karno di tengah malam antara tanggal 3 dan 4 Januari 1946 | Dok. Joseph Asdar
Rel kereta api di Bumi Ayu, Jawa Tengah yang dilewati kereta Bung Karno di tengah malam antara tanggal 3 dan 4 Januari 1946 | Dok. Joseph Asdar

Kalau perjalanan Bung Karno saat itu di bawah gangguan ancaman senjata NICA, saya terganggu pemandangan sampah plastik hampir sepanjang tepian rel antara Manggarai dan Cirebon. 


Setelah lepas dari Pegangsaan Timur, pemandangan adalah kekumuhan, sungai-sungai dengan air hitam, tumpukan sampah, coret-coretan liar dan diskotek kumuh (di dalam wilayah stasiun Jatinegara). Perjalanan saya terakhir diiringi kecemasan di bawah ancaman virus corona yang menyerbu penjuru dunia, termasuk dalam kereta api di Indonesia.

Perjalanan awal 1946 dimulai dari belakang rumah keluarga Bung Karno , Jalan Pegangsaan Timur nomor 56 , Jakarta. Dengan segala taktik dan strategi, rangkaian kereta api yang dinamakan Kereta Api Luar Biasa (KLB), berangkat sore ketika matahari mulai terbenam jam 18.00 tepat, tanggal 3 Januari 1946. Ketika kereta berhenti di belakang rumah, semua lampu dimatikan. Perjalanan super rahasia ini dimulai dengan keadaan gelap gulita.

Situasi Jakarta seperti di berbagai wilayah Indonesia lainnya mencekam. Berlansung perang antara para pejuang revolusi RI dengan tentara Belanda (termasuk tentara bayaran dan NICA atau Nederlands Indies Civil Administration), Inggris, Pakistan, India, Australia dan Gurkha. Menurut Bung Karno pasukan sekutu ini masuk Indonesia mula pertengahan September 1945.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun