Mohon tunggu...
Oscar
Oscar Mohon Tunggu... Arsitek - Bukan siapa-siapa!

Penulis Amatir, temukan saya di https://www.accubebe.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Fahmi Alamsyah dalam Pusaran Drama Kasus Tewasnya Brigadir J.

11 Agustus 2022   23:07 Diperbarui: 11 Agustus 2022   23:19 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fahmi Alamsyah, diduga susun "skenario" Kasus Brigadir J (Foto. ist)

Buntut dari Pembunuhan Brigadir J, kini kasus ini pun merembet kemana-mana. Salah satunya adalah Fahmi Alamsyah, Penasihat Ahli Kapolri bidang Komunikasi Publik yang jadi sorotan akibat disinyalir ikut bersekongkol dalam kasus penembakan di Rumah Dinas Ex Kadiv Propam, Irjen Pol Ferdy Sambo (Tersangka).

Namanya kini "melambung" akibat diduga membuat susunan skenario rekayasa baku tembak kepada Ferdy Sambo. 

Fahmi disebut-sebut kalangan pertama yang mendapat informasi tentang  kabar kematian Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (8/7/2022) di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Beredar kabar saat ini bahwa Fahmi Alamsyah ikut andil dalam menyusun skenario "tembak-menembak" seperti yang di kumandangkan salah satunya oleh Kapolres Jakarta Selatan saat konferensi Pers (11/7).

Dugaan keterlibatan Fahmi pun semakin diperkuat dengan pengakuan dia sendiri yang mengatakan kepada awak media, bahwa Fahmi Alamsyah dimintai tolong oleh Ferdy Sambo membuat rilis media mengenai penembakan yang terjadi di rumah Dinasnya sendiri.

Saat itu masih menurut Fahmy bahwa media lokal Jambi mengendus pertama Tewasnya Brigadir J. Dan Sambo Pun mengontak Fahmy untuk di buat draft rilis media. Dan mulailah terjadi skenario yang omong kosong. (Detik.com)

Artinya disini bahwa rilis media yang disusun oleh Fahmi Alamsyah menjadi rujukan Kapolres Jakarta Selatan saat itu untuk berani konferensi pers didepan awak media.

Inilah yang disebut Fahmi Alamsyah sebagai "penyusun skenario rilis media" atas kasus Kematian Brigadir J?. Karena semenjak dari rilis yang dibuat ke Media itu, awal-awal dari kasus ini memang masih tragedi "Polisi tembak Polisi".

Bahkan dalam pengakuan terbaru yang di ungkapkan oleh Penasihat ahli Kapolri bidang Hukum, Chairul Huda. Seperti yang siarkan dalam laman CNN Indonesia.

Fahmi Alamsyah berupaya menggiring rekan-rekannya supaya mempercayai skenario bahwa pembunuhan terjadi akibat baku tembak antara Bharada Richard Eliezer (Bharada E) dan Brigadir Yoshua di rumah dinas Ferdy Sambo.

Ketika itu, masih menurut Huda, Fahmi Alamsyah mengirimkan sejumlah tautan berita dengan narasi seperti yang dibuat Ferdy Sambo, Narasi dengan "Polisi Tembak Polisi". 

"Dia menyampaikan link-link berita yang menggambarkan peristiwa itu seperti apa yang disampaikan di dalam press release. Boleh jadi link itu dia yang men-drive," sebut Chairul Huda, dikutip dari CNN Indonesia.

Lebih lanjut lagi dari ungkapan Chairul Huda, bahwa Fahmi Alamsyah berusaha keras untuk meyakinkan dan bahkan menyodorkan link-link kebohongan supaya para penasihat ahli Kapolri lainnya percaya. 

"Gerombolan jahat" itu memang benar adanya, di atur sedemikian rupa di ciptakan skenario, dan berani pula bicara lantang didepan awak media untuk bicara kepalsuan.

Beruntung memang keluarga Brigadir J yang ada di Jambi , jeli dan tidak mau dibodoh-bodohi oleh para "gerombolan pembunuh" ini.

Ketika itu yang namanya dalam Adat Batak, harus memberi ulos dahulu dari keluarga, harus membuat acara-acara adat dan keagamaan juga saat ada salah satu keluarga yang meninggal.

Saya sendiri dengan suku Batak, memang dalam Adat Batak harus ada pula Ulos di "selimutkan" ke jenazah, "mangadung"(meratapi) , dan lain-lain

Mungkin itu adalah salah satu jalan yang di beri Tuhan, untuk mengungkap segala kejanggalan demi kejanggalan yang ada.

Bagaimana jikalau misalnya, para keluarga Hutabarat langsung menerima saja dan hari kedua terjadi penguburan?.

Maka akan lain cerita, dan para pelaku, dan lainnya pun akan lepas dan bebas sampai saat ini. Merayakan tentunya! Cheeeers...!

Apa yang layak untuk Fahmi Alamsyah? Meskipun dia sudah mengundurkan diri? Tidak cukup hanya mengundurkan diri, harus pula mempertanggungjawabkan apa yang "diatur" dan perbuat, selidiki dan seret ke meja peradilan. 

Demikian pula bagi geng lainnya yang juga turut ikut dalam penyebaran informasi bohong tentang tewasnya Brigadir J. Harus di adili, hukum sesuai ketentuan yang berlaku.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun