Mohon tunggu...
Oscar
Oscar Mohon Tunggu... Arsitek - Bukan siapa-siapa!

Penulis Amatir, temukan saya di https://www.accubebe.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

180 Derajat Berubah Drama Kematian Brigadir J

8 Agustus 2022   12:59 Diperbarui: 8 Agustus 2022   13:29 2051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Brigadir J (Photo. Ist)

Misteri kematian Brigadir Nofriansyah Josua Hutabarat alias Brigadir J yang semula di sebutkan polsi tembak polisi, kini kasus itupun berubah 180 derajat, dimana sesuai dari pengakuan yang di buat oleh Bharada E melalui pengacaranya menyebutkan bahwa tidak ada terjadi tembak menembak.

Pengakuan itu di ungkapkan oleh penasihat hukum Bharada Eliezer, Muhamamad Burhanuddin, dalam tayangan Kompas TV (7/8/2022). 

Masih dalam tayangan Kompas TV yang di siarkan di YouTube, berulang kali sang pembawa acara yaitu Aiman Witjaksono memastikan kepada pengacara baru Bharada E, bahwa tidak ada terjadi tembak menembak seperti yang di kumandangkan di awal.

"Yang dituangkan di BAP dia ceritakan blak-blakan apa yang terjadi, terbongkar semua sudah ada di penyidik". Ujarnya. 

Saat Aiman bertanya : Tidak Ada Tembak menembak dari Tangga ke arah kamar Ibu Putri?. Pengacara dari Tersangka Bharada E pun mengamini hal itu dengan mengatakan "tidak ada terjadi tembak menembak".

Hal ini memunculkan spekulasi dan mengarah ke salah satu orang "penting". Tak lain adalah atasan dari Almarhum Brigadir J. Spekulasi ini juga bisa di perkuat atas adanya pernyataan baru yang di keluarkan oleh pengacara Bharada E .

Bharada E disebut mendapatkan perintah dari atasannya langsung untuk menembak Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, pada jumat (8/7) lalu.

"Iya betul dapat perintah dari atasan, disuruh tembak. 'Tembak, tembak' begitu," ujar Muhammad Boerhanuddin, kuasa Hukum Eliezer.

Meskipun sebenarnya pihak pengacara tidak menyebutkan secara gamblang siapa atasan langsung terebut. Namun, spekulasi yang beredar kini mengarah ke FS.

Jika melihat dari fakta-fakta baru yang di ungkapkan ke Publik, tentu sangat jauh berbeda dari dahulu yang menyebutkan bahwa kasus kematian Brigadir Josua akibat adanya baku tembak alias saling melepaskan tembakan karena adanya pelecahan seksual yang di alami oleh istri Sambo, Putri Candrawathi.

Ketika itu pada 11/7/202 pihak Polri mengungkapkan bahwa  Yosua tewas dalam insiden saling tembak dengan Bharada Richard Eliezer atau Bharada E. 

Almarhum Brigadir J disebutkan lebih dulu mengeluarkan tembakan ke arah Bharada E, saat menanyakan kejadian apa di lantai 1 (ruang tamu).  Senjata Brigadir J memuntahkan 7 peluru ke arah Bharada E namun satupun tidak ada yang mengenainya. Malah Brigadir J tewas terkana timah panas peluru sebanyak 5 kali.

Akan tetapi baru-baru ini juga ada pernyataan baru dari Bharada E memalui kuasa Hukumnya, dimana senjata/pistol Almarhum Josua sengaja di tembakkan ke dinding. 

Berdasarkan pengakuan Bharada E, senjata Brigadir J sengaja ditembak ke arah dinding.

"Yang itu pun adapun proyektil atau apa yang di lokasi katanya alibi, jadi senjata almarhum yang tewas itu dipakai untuk tembak kiri kanan itu. Bukan saling baku tembak," kata Boerhanuddin (dikutip dari Detik.com)

Lain lagi soal pernyataan di awal bahwa pelaku utama adalah hanya Bharada E. Ternyata temuan terbaru lagi (sesuai pengakuan Bharada E) yang disampaikan Pengacaranya), bahwa Penembakan terhadap Brigadir J tidak hanya di lakukan oleh seorang saja, alias ada beberapa orang yang melepaskan timah panas ke tubuh Josua. (Detik : Pengacara : Pertama Tembak Brigadir J, Selanjutnya Pelaku Lain)

Sungguh di luar dugaan yang sebelumnya narasi tentang saling tembak tersebut selalu di bangun untuk menutupi fakta yang sebenarnya terjadi.  Publik pun semakin di buat geram akan skenario yang diciptakan tersebut. 

Tapi sebetulnya banyak kalangan sudah mencium ada bau-bau busuk yang ada dalam kasus kematian Brigadir Josua. Bagaimana tidak, kejanggalan demi kejanggalan banyak di temukan. 

Dimulai dari Kronologi, sempat di halang-halanginya membuka peti jenazah, CCTV, Luka-Luka dalam tubuh Almarhum Brigadir Josua, dan Hasil Autopsi pertama, dan masih banyak lagi kejanggalan demi kejanggalan yang muncul.

Tepat sudah sebulan kematian Brigadir Nofriansyah Josua Hutabarat alias Brigadir J. Narasi "polisi tembak polisi" pun kini berubah 180 derajat menjadi Di tembak, di bunuh, ditembaki. 

Dan tentunya juga motif penembakan terhadap Josua belum juga ada titik terangnya.  Karena masih dalam tahap penyidikan oleh Timsus. Kita serahkan saja kasus ini terus diselidiki dan diinvestigasi oleh sejumlah pihak, Polisi, Komnas HAM dan lain sebagainya.

Sungguh sangat menyakitkan memang jika mendengar hal ini, dan tentunya semakin membuat keluarga merasa "tersayat" hatinya. Bagaimana tidak, yang semula tempat penugasannya selalu di bangga-banggakan kepada sanak saudaranya atau Ibu Kandungnya. Tapi harus mati bersimbah darah di lantai rumah tempat keseharian beliau dan panasnya peluru yang masuk ke kepala dan Tubuh Josua.

Lain lagi, Yang dulu teman saling curhat, canda tawa, teman saling bertukar pikiran dalam keseharian dan lain sebagainya. Tapi  harus mati  "ditangan" mereka.

Inikah yang bisa di sebut musuh dalam selimut? Tentu kita tidak tau apa motif di balik ini semua karena masih dalam tahap penyelidikan oleh Timsus. Kita sebagai masyarakat mendukung langkah terbaik yang di lakukan oleh Kapolri dan akan membuka secara terang benderang.

Tapi yang jelas perjalan kasus kematian Brigadir Josua Hutabarat, dari awal sampai saat ini berubah drastis 180 Derajat.

Josua Tenanglah disana Ndan..! Tuhan tidak Tidur, Tuhan akan membantu dan mengutus orang-orang terbaik, jujur untuk mengusut lebih dalam kasus kematian mu ini.

Semua ikut serta membantu dalam pengungkapan kasus kematian mu. Mendoakan juga yang terbaik dan mendukung Polri untuk penanganan tewasnya dikau. 

Kamu tidak bisa lagi hidup tapi namamu akan hidup terus atas "kebiadaban" ini. Kasus mu kini sudah mulai terbuka lebar dan akan segera mendapat titik terang yang semua orang harapkan.

 Josua tenanglah dikau! Tersenyumlah di "alam terindah" Brigadir Nofriansyah Josua Hutabarat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun