Pada akhirnya, mereka diam dengan sendiri. Tetapi, masih ada satu hal yang membuatku terjaga hingga pukul setengah 12 malam. Gerah.
Walaupun aku merasa gerah, aku tetap berusaha untuk tidur. Sebelum tidur, aku mengecek jam Alya yang sudah menunjukkan pukul setengah 12 malam.
Karena posisi tidurnya kurang nyaman, aku lebih memilih untuk tidur dengan bersandar. Aku bersandar pada tas Alya yang diatasnya terdapat beberapa tumpukan kain, dan mengambil boneka milik Alisia sebagai bantalku. Kemudian, aku tidur sembari menutupi wajahku menggunakan jilbab.
Tak lama, aku terbangun kembali dari tidurku. Kemudian, aku menoleh ke sebelah kiriku. Ternyata, Khaira masih juga belum tidur. "Tidurlah," ucapnya kepadaku. Tetapi, aku menggeleng sambil mengipas wajahku karena kepanasan.
Aku melihat jam Alya kembali. Waktu menunjukkan pukul 23.45. "Ya ampun, kirain udah jam 2, ternyata tidurnya cuma 15 menit," ucapku dengan suara perlahan.
Karena tidak bisa tidur lagi, aku memilih untuk bercerita bersama Khaira. Tak lama kemudian, Azka yang terbangun juga ikut bercerita dengan kami. Di seberang ruangan, aku melihat Mutia yang terjaga. Aku melambaikan tanganku padanya, dan dia membalasnya.
Aku, Khaira, dan Azka memakan beberapa snack kami yang masih tersisa sembari menunggu waktu berlalu. "Dor, kamu kan besok lomba, ga tidur?" Ucap Azka kepadaku. Bagaimana mau tidur, orang keringatan begini.
Sambil memakan snack, Azka menganjurkan agar kami mandi pada pukul 01.00 pagi. "Jangan, kecepatan, jam 2 aja", ucapku. Khaira dan Azka menyetujuinya. Sambil menunggu waktu menunjukkan pukul 02.00, aku mengajak mereka berdua untuk mengambil barang-barang yang akan dibawa untuk mandi nanti. Lalu, kami membuka tas kami secara perlahan untuk mengambil barang-barang tersebut.
Tak lama kemudian, Alya mulai terbangun. "Al, mandi yok, ambillah barang kamu" ucapku pada Alya. Iya mengangguk, kemudian mengemasi barang-barangnya. Aku melakukan hal yang sama kepada teman-temanku yang lain.
Akhirnya, waktu menunjukkan pukul 02.00. Kami meminta izin kepada salah seorang guru pembimbing di sana untuk pergi mandi. Tetapi, beliau tidak mengizinkannya dengan alasan terlalu cepat. Beliau mengatakan kepada kami untuk mandi pukul setengah tiga saja nanti. Kemudian, kami kembali lagi ke tempat kami semula.
Sambil menunggu, aku terlelap untuk beberapa saat. Kemudian, aku dibangunkan lagi untuk pergi mandi. Guru tadi sudah mengizinkan kami.