Mohon tunggu...
Ori Renaldi
Ori Renaldi Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa FISIP UHAMKA

Tidak perlu terlihat sempurna untuk motivasi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manusia Tidak Luput dari Kemunafikan

30 Januari 2021   19:00 Diperbarui: 30 Januari 2021   19:03 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

   Tentu hal ini patut diwaspadai oleh seluruh masyarakat, karena kemunafikan adalah salah satu unsur terjadinya kebohongan, masyrakat harus mampu untuk menerima “perbedaan” karena yang kerap terjadi dimasa ini perbedaan dijadikan alasan yang menimbulkan sifat munafik, karena takut diasingi atau dijauhi mereka lebih memilih untuk menjadi apa yang orang lain inginkan ketimbang dirinya sendiri.

   Saya jadi teringat, ketika Buya Hamka ditentang oleh sekelompok muslim disaat hendak menshalatkan jenazah Bung Karno. Sebagian orang menyatakan bahwa Bung Karno itu “pura-pura” Islam atau dalam bahasa agama disebut “munafik”. Lalu apa jawaban Hamka? Dirinya mengatakan, “Dulu ketika Rasulullah dilarang menshalati orang munafik karena didasarkan atas wahyu yang langsung turun kepadanya. Lha, saya gak menerima langsung wahyu dari Allah, apakah Bung Karno munafik atau bukan?” lalu, Buya Hamka-pun menshalati jenazah Bung Karno, sang Proklamator Republik Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun