Mohon tunggu...
opisucifebria
opisucifebria Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hay saya mahasiswi universitas swasta Sumatra Utara

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Analisis Manajemen Strategi bagi UMKM di Pekanbaru Agar Dapat Bertahan di Masa Pandemi Covid 19

14 Januari 2025   08:46 Diperbarui: 14 Januari 2025   08:46 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pada saat wabah pandemi Covid 19 yang sudah melanda kurang lebih setahun di

hampir seluruh Negara di dunia. Kasus pertama pasien yang menderita Covid 19 dilaporkan

terdeteksi di kota Wuhan, Republik Rakyat Tiongkok pada tanggal 18 November 2019.

Hingga saat ini,virus tersebut sudah. membuat banyak Negara mengalami kesulitan untuk melawan pandemi ini, dan tidak

terkecuali di Indonesia, yang dinyatakan memiliki pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Hingga saat ini, masih banyak strategi yang telah dilakukan pemerintah dalam

menghadapi pandemi ini dan strategi tersebut diharapkan dapat menjangkau seluruh

masyarakat hingga segala dampak yang ditimbulkan oleh Covid 19 ini tidak terlalu

memberatkan. Karena prioritas utama adalah kesehatan, maka peraturan yang utama

diberlakukan adalah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM.

Peraturan ini tentunya menimbulkan permasalahan baru. Tentunya pada golongan 

masyarakat yang hidupnya bergantung pada adanya kegiatan "berkumpul" atau "bertatap

muka" akan tidak dapat melaksanakan kegiatan tersebut, tidak terkecuali para pelaku

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang disebut sebagai "penggerak perekonomian

rakyat" (Suhargon, 2019) sehingga otomatis kelangsungan berjalannya kehidupan mereka 

pun akan mengalami kesulitan besar. State of the Art serta Novelty disusun dengan tujuan 

agar dapat diketahui kebaruanatau hal yang dapat dijadikan sebagai pengetahuan bagi ilmu

pengetahuan, dengan membuat perbandingan dengan penelitian

Pertama-tama akan dibahas mengenai bagaimana kondisi 2 UMKM yang berada di

sekitar pekanbaru. UMKM yang pertama adalah toko kue dari pekanbaru dijalan suka karya. 

Tujuan didirikannya usaha adalah untuk meningkatkan perekonomian keluarga pendiri serta 

untuk memenuhi permintaan konsumen. Usaha ini memiliki karyawan sebanyak 3 orangUsaha ini adalah usaha turun temurun serta beberapa karyawan yang bekerja disana

merupakan tetangga sekitar rumah. Maka pemilik usaha toko kue ini harus lebih

memperhatikan kualitas serta kuantitas usaha toko kue yang sudah dihasilkan. Adapun

selama pandemi, penjualan kue ini juga mengalami penurunan, terutama karena usaha kue

ini dilakukan ditempat terbuka dan biasanya ramai pengunjung berkerumun. Jadi dampak

dari pandemi ini antara lain yaitu menurunnya penjualan hampir-hampir 60%, dari

pendapatan awal yang mencapai Rp. 3.500.000. Kendala lain adalah karena proses

produksi menggunakan bahan alami, otomatis bahan tersebut tidak akan bertahan lama

terutama jika peraturan untuk berjarak kembali diberlakukan.

UMKM kedua "Stan Minuman Boba" yang terletak di Jl. Kubang Raya. Usaha ini

merupakan salah satu usaha kecil yang beroperasi di daerah pekanbaru sejak 2020. Usaha

ini didirikan pada tahun 2020 oleh pemiliknya. Usaha ini masih beroperasi dengan skala kecil

dengan dua orang pekerja. Usaha ini melayani pembelian langsung oleh pedagang dan

Menjadi peminat untuk para kalangan anak-anak bahkan orang dewasa. Selama masa

pandemi, Usaha ini mengalami penurunan produksi karena masyarakat sempat

mengkhawatirkan jika Produksinya tidak bersih. Selain itu juga terdapat kendala lain seperti

sedikitnya peminat yang membeli minuman Boba. Beberapa piutang tak tertagih juga

menjadi kendala yang dihadapi disamping kondisi keuangan usaha yang sedang tidak stabil.

Usaha ini merupakan usaha yang menguntungkan dimana dengan modal yang tidak terlalu

besar mampu meraup keuntungan yang maksimal.

Penentuan Alternatif Strategi

Menurut (Rufaidah, 2012) secara umum strategi terbagi atas tiga tingkatan, yakni yang

pertama adalah Strategi Korporasi, yang merupakan tingkatan strategi yang dirumuskan dan

diimplementasikan oleh tingkat atas manajemen, atau top management, dimana dalam

lingkup UMKM, strategi ini diterapkan dan dirumuskan oleh pemilik, perintis, atau pelaku

usaha. Pada bagian inilah pelaku menentukan arah usahanya di masa depan, apakah

usahanya akan di tumbuhkan (Growth), tetap belum berubah, (Delay), atau diciutkan

(Retrenchment) (Rufaidah, 2012).

Tingkatan yang kedua adalah Strategi Bisnis. yang merupakan tingkatan strategi

yang dirumuskan dan diimplementasikan oleh tingkat menengah manajemen atau middle

management dimana dalam lingkup UMKM, terutama yang skala mikro, strategi ini masih

dirumuskan dan diterapkan oleh pemilik atau pelaku dan perintis usaha. Pada bagian ini

para pelaku menentukan apakah usaha nya akan melakukan tindakan competitive

(cenderung menyerang, berkompetisi) baik secara langsung, tidak langsung, atau secara

terang-terangan dan sembunyi-sembunyi.

Tingkatan paling akhir adalah Strategi Fungsional, yang merupakan tingkat strategi

yang dirumuskan dan diimplementasikan oleh tingkat bawah manajemen (low management)

Penentuan Alternatif Strategi

Menurut (Rufaidah, 2012) secara umum strategi terbagi atas tiga tingkatan, yakni yang

pertama adalah Strategi Korporasi, yang merupakan tingkatan strategi yang dirumuskan dan

diimplementasikan oleh tingkat atas manajemen, atau top management, dimana dalam

lingkup UMKM, strategi ini diterapkan dan dirumuskan oleh pemilik, perintis, atau pelaku

usaha. Pada bagian inilah pelaku menentukan arah usahanya di masa depan, apakah

usahanya akan di tumbuhkan (Growth), tetap belum berubah, (Delay), atau diciutkan

(Retrenchment) (Rufaidah, 2012).

Tingkatan yang kedua adalah Strategi Bisnis. yang merupakan tingkatan strategi

yang dirumuskan dan diimplementasikan oleh tingkat menengah manajemen atau middle

management dimana dalam lingkup UMKM, terutama yang skala mikro, strategi ini masih

dirumuskan dan diterapkan oleh pemilik atau pelaku dan perintis usaha. Pada bagian ini

para pelaku menentukan apakah usaha nya akan melakukan tindakan competitive

(cenderung menyerang, berkompetisi) baik secara langsung, tidak langsung, atau secara

terang-terangan dan sembunyi-sembunyi.

Tingkatan paling akhir adalah Strategi Fungsional, yang merupakan tingkat strategi

yang dirumuskan dan diimplementasikan oleh tingkat bawah manajemen (low management)

dimana dalam lingkup UMKM, strategi ini dirumuskan oleh tingkat atas seperti pemilik dan

dilakukan oleh para pekerja dalam usaha tersebut. Pada bagian ini, ditentukan juga

bagaimana strategi usaha dalam tiap-tiap 4 fungsi usaha, yakni fungsi Pemasaran,

Keuangan, Operasional dan SDM Strategi-strategi ini dapat diterapkan secara sekaligus bagi tiap tingkatan, namun jika

terdapat penerapan strategi dalam satu tingkatan, UMKM tersebut juga dapat menerapkan

lebih dari satu strategi yang tidak berlawanan, contohnya, strategi growth atau berkembang,

akan sulit dilakukan dan tidak dapat dijalankan bersamaan dengan strategi retrenchment

atau penciutan. Strategi-strategi ini juga dirumuskan dengan pertimbangan bagaimana

keadaan lingkungan sekitar usaha yang disebutkan dibagian deskriptif hasil lapangan

(environmental scanning) terutama di masa pandemi Covid 19 yang tengah mewabah. Hasil

lapangan didapatkan dengan turun langsung ke UMKM yang diteliti, melakukan

wawancara dan penggalian data lainnya, dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan

yang ditetapkan pemerintah. Selama kegiatan penggalian data tidak ditemukan aktivitas

yang berpotensi menyebabkan penyebaran Covid 19. Berikut adalah strategi yang

dirumuskan bagi UMKM.

Tab

Menyebarnya virus Covid 19 ini diketahui telah menyebabkan dampak besar dalam

berbagai aspek, salah satunya bagi UMKM. Tidak ada jaminan kapan kondisi akan pulih,

maka perlu dirumuskan strategi yang tepat agar UMKM dapat tetap berjalan. Untuk Usaha

Toko Kue, Strategi Korporasi yang dirumuskan adalah Delay (Bertahan) dengan turunan

Strategi Pause, Strategi Bisnis yang dirumuskan adalah Kompetitif dengan turunan Cost

Leadership, lalu Strategi Fungsional dengan fungsi Operasional, Keuangan, dan

Pemasaran. Untuk Usaha Minuman Boba, Strategi Korporasi yang disarankan adalah Delay

(Bertahan) dengan turunan Strategi No Change. Untuk Strategi Bisnis, yang disarankan

adalah strategi Kompetitif dengan turunan Cost Focus. Untuk Strategi Fungsional, fungsi

yang disarankan adalah Operasional, Keuangan, Pemasaran. Strategi yang diterapkan,

haruslah melihat bagaimana hasil analisis lingkungan sekitar, dimana berbeda usaha, maka

beda juga strategi yang akan dirumuskan.Kekurangan dalam penelitian ini adalah bahwa

manajemen strategik yang dijadikan pendekatan dalam kajian ini adalah pendekatan yang

terlalu luas dan belum bisa diterapkan secara total pada UMKM dengan segala

keterbatasannya. Dibutuhkan pendekatan lain yang dapat menunjang berjalannya strategi

apabila diterapkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun