Mohon tunggu...
Novy Rachmat
Novy Rachmat Mohon Tunggu... -

"Seluas apa pun pengetahuan manusia tentang sejarah, tidak dapat memberikan segala jawaban atas persoalan masa kini dan masa depan. Namun pengetahuan yang mendalam terhadap masa lampau akan memberikan pemahaman yang lengkap atas masa kini dan sekaligus menunjukkan arah yang lebih pasti akan masa depan" (Thomas E. Griess)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Setelah Rendang dan Reog Ponorogo, Sekarang Situs Malaysia Klaim Fragmen Sejarah Nusantara

16 Juni 2015   18:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   05:58 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Singkat cerita, kabar kapal “FRIENDSHIP” dibajak sampai ke telinga salah seorang pemiliknya yang juga senator dari Partai Whip (Partai Republiken), Nathanian Silsbee, yang beroposisi terhadap pemerintahan Presiden Jackson. Oleh pemerintah AS, dikirimlah Kapal perang “POTOMAC” yang sebenarnya sedang dalam persiapan membawa
Menteri Luar Negeri van Buren ke Inggris.

Tanggal 9 Agustus 1831, kapten kapal “POTOMAC”, Komodor John Downes, menerima instruksi yang lengkap mengenai segala tindakan yang harus dilakukan sesampainya di Kuala Batu. Intinya menyelidiki terlebih dahulu insiden yang dialami kapal niaga “FRIENDSHIP” dengan tuntutan ganti rugi jika terbukti terjadi kekerasan.

Tanggal 29 Agustus 1831, kapal “POTOMAC” berangkat ke Aceh dengan membawa 260 prajurit marinir.

Di tengah jalan, Komodor John Downes mendapatkan berita insiden “pembajakan” kapal “FRIENDSHIP” yang dibumbui desas desus bahwa tidak mungkin mendapatkan ganti rugi dari penduduk Aceh, tanpa mengklarifikasi lebih lanjut desas desus tersebut, sehingga memutuskan untuk mengambil tindakan terhadap penguasa dan penduduk Kuala Batu. Sebelum tiba di perairan Kuala Batu, kapal “POTOMAC” disamarkan sebagai kapal Denmark dan menugaskan anak buahnya Letnan Marini Shubrick untuk turun ke darat & mengamati aktivitas penduduk Kuala Batu, sebelum memulai serangan.

Ternyata penyamaran kapal “POTOMAC” diketahui oleh penduduk Kuala Batu lalu mereka bersiap dengan segala kemungkinan.

Tanggal 6 Februari 1832, sebanyak 260 orang marinir Amerika di bawah pimpinan Shubrick mendarat di Kuala Batu dan mengepung benteng2. Kapal “POTOMAC” juga menembakkan meriam ke arah Kuala Batu hingga luluh lantak. Diduga kuat, serangan itu banyak menewaskan banyak warga sipil yang tidak bersalah & tidak tahu menahu masalah sebenarnya.

Tindakan Downes yang di luar batas perikemanusiaan ini dikecam sebagian politikus Amerika seperti George Bencroft. Media cetak yang terbit di Washington juga mengecam keras tindakan tersebut.

Pada tanggal 23 Juli 1832 seorang anggota DPR Amerika, Henry A.S. Dearborn dari Partai Republik Massachusetts mengajukan mosi yang meminta penjelasan Presiden Jackson mengenai "Instruksi Downes untuk menggempur Kuala Batu, dan laporan tentang peristiwa tersebut" kepada Kongres. Namun perjalanan mosi ini kandas & kasusnya dipetieskan.

Diklaim Situs Malaysia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun