Tanggapan dari Rohaniawan Agama (Pendeta, Ustadz, Pastor, Pengurus Gereja, Pengurus Masjid/Musholla), yang hanya 10% menjawab pesan pada real time, ini mengejutkan Tim.
Tadinya, Tim berpikir bahwa Rohaniawan Agama (akan) menempati urutan pertama hasil survei, ternyata salah atau meleset. Bahkan ada Pendeta, Pastor, Ustad, Kyai yang sama sekali tidak memberi tanggapan. Prihatin, tapi, faktanya seperti itu. Penyebabnya? Entahlah!
Mungkin saja para Rohaniawan Agama lupa bahwa fitur pesan di Medsos, termasuk WA, Â bisa menjadi kunjungan atau visitasi virtual ke/pada umat.
Misalnya, hanya dengan kata-kata, "Apa Khabar!?" dari Rohaniawan, umat sudah memaknai itu sebagai perhatian dan kedekatan; jadi, bukan karena dibutuhkan baru menghubungi mereka.
Agaknya para Rohaniawan Agama yang tugasnya "mengobati sakit rohani" kalah jauh dalam interaksi sosial dengan para Tenaga Medis yang mengobati luka-luka fisik.
Cukuplah!
Opa Jappy | Indonesia Hari Ini
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI