Setelah tahapan di atas, Tim menunggu tanggapan atau jawaban dari penerima broadcast.
Karena konten pesan, "Apa Khabar?" dan link plus kutipan singkat artikel, maka jawaban dari penerima antara lain, "Kabar Baik, Puji Tuhan, Alhamdulillah," atau pun komentar terhadap artikel.
Penerima menjawab atau beri tanggapan pada Real Time, atau menit 00 hingga menit 60.00
- Tenaga Medis (Dokter, Apoteker, Perawat), dari 100 penerima pesan, 90 atau 90% menjawab pada real time
- Aparat Keamanan (Anggota Polri dan TNI), 100, 80, atau 80%
- Anggota Keluarga, 100, 70 atau 70%
- Teman Dekat dan sahabat, 100, 60 atau 60%
- Kenalan (Teman tidak dekat), 100, 50 atau 50%
- Rekan kerja (pimpinan/atasan dan bawahan, Â 100, 40 atau 40%
- Rekan dan Kenalan yang berhutang pada anggota Tim pengirim pesan, 100, 20 atau 20%
- Rohaniawan Agama (Pendeta, Ustadz, Pastor, Pengurus Gereja, Pengurus Masjid/Musholla), 100, 10 atau 10%
Lain-lain penerima, seperti Mas Tukang Sampah, Mbak Asisten RT, Pengirim air galon, Petugas Ronda, tidak diprosentasikan.
Jawaban atau tanggapan dari penerima pesan setelah real time, tetap atau tak berubah.
Note
Tanggapan dari Tenaga Medis. Dari hasil tersebut (di atas), bisa disebut bahwa bahwa tenaga medis memiliki perhatian yang sangat besar pada interaksi dan komunikasi  (sosial dan interpersonal).Â
Atau, mungkin saja, karena pada 2021 Covid-19 masih garang, sehingga mereka sangat perhatian pada kesehatan rekan-rekan atau sesama dalam kemanusiaan.
Dari survei, Tim juga mendapati, jika memberikan pertanyaan lanjutan ke para tenaga medis, pada real time, maka mendapat jawaban dalam waktu yang cepat.
Aparat Keamanan. Kelompok yang ini, umumnya berikan jawaban yang bersifat waspada dan keamanan.
Jawaban dari penerima lainnya, standar, misalnya, "Baik-baik juga Om!" Kecuali yang berhutang, selain jawaban standar, ditambah, "Maaf ya, belum bisa transfer!'