Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hapus Jurusan atau Tak Ada SD, SMP, SMA Diganti Sekolah dari Kelas 1 hingga 12

13 Februari 2022   17:01 Diperbarui: 16 Februari 2022   08:04 2515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan itu, untuk mencapai hasil pendidikan sesuai penelusuran minat, bakat, kreativitas, pertumbuhan dan perkembangan seseorang, maka (hampir di seluruh Dunia) pendidikan dasar dan menengah ada dalam Satu Sekolah (dari Kelas 1 hingga 12). Hal tersebut hanya bisa terjadi di Indonesia jika semua sekolah merupakan integrasi Kelas 1 hingga Kelas 12; tidak ada lagi istilah SD, SMP, SMA/SMK. Sekolah ya Sekolah.

Sistem dan Model Sekolah dari Kelas 1 hingga 12 itulah yang berkembang di Negara-negara Maju. Walau ada 12 kelas (dan langsung naik kelas) tapi sistem pengawasan, bimbingan, KBM sesuai perkembangan peserta didik atau murid.

Katakanlah, ada kelas-kelas elementary school atau setingkat S, "middle school/junior high atau setingkat SMP, dan high school atau setingkat SMA. Pada sekolah-sekolah seperti itu (di LN lho), yang terjadi adalah hanya ada satu Kepala Sekolah Beberapa Koordinator Kelas.(misalnya, 1-3, 4-6 dstnya), Wali Kelas/Guru Kelas, dan Guru Bidang Studi, serta Guru BP/BK.

Pada Sekolah Intergrasi (Kelas 1 hingga 12) minimal tidak ada murid/siswa yang putus sekolah; dan utamanya adalah terjadi kontiniutas pendidikan, belajar, serta KBM berdasarkan tahap perkembangan, minat, bakat yang didapat atau terjadi sejak dini ketika peserta didik ada di Kelas 1-6.

Jadi, agaknya, Kementerian Pendidikan tak melulu fokus pada puncak pendidikan Dasar Menengah yaitu SMA/SMK, namun menata sekolah sejak hulu, yaitu SD. 

Sehingga (kembali ke atas), 

Untuk mencapai hasil pendidikan sesuai penelusuran minat, bakat, kreativitas, pertumbuhan dan perkembangan seseorang, maka pendidikan dasar dan menengah di Indonesia, ada dalam Satu Sekolah (dari Kelas 1 hingga 12).

Semoga

Opa Jappy | Mantan Guru SD

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun