Sebab, yang nampak dalam video adalah peristiwa yang direkam langsung, tanpa edit ataupun tambahan narasi dan gambar. Semuanya natural, asli, bahkan disiarkan secara terbuka oleh Media TV.
Bisa jadi, pada masa kampanye Pilkada Sumut, isi kedua video tersebut akam diputar ulang dan berulang, sambil menunjukkan bahwa, "Ini lho Sang Jenderal yang sebenarnya;" dan sekaligus membangkitkan 'dendam dan sakit hati rakyat." Dan jika itu terjadi terus menerus, maka (akan) membangkitkan sentimen negatif terhadap Parpol pengusung dan Sang Jenderal, bahkan berujung pada tidak terpilih sebagai Gubernur Sumatera Utara.
Mari kita duduk manis, menunggu dan melihat semuanya
Opa Jappy
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H