Lalu, Edy pun berkomentar bahwa,"Pejabat-pejabat lain di Sumatera Utara, juga lakukan. ..... Saya tak mempersalahkan jika ada pihak-pihak yang meributkan pembagian uang tersebut; ributin saja, emang gue pikirin." Oke lah, jika benar.
Tapi, nanti dulu, Edy ke SUMUT sebagai siapa dan dalam rangka apa ya? Â Ia sudah bukan pejabat Militer dan juga tidak bagian dari pemerintahan sipil yang ada di RI; ia hanya Perwira Tinggi di Mabes TN. So, mengapa harus membagi-bagi uang, dengan orang-orang berseragam PKS pula?
Video Kedua
Pada waktu iu, puluhan warga Ramunia berunjuk rasa dalam rangka menuntut pihak Kodam membayar ganti rugi lahan seluas 148 hektare yang belum diberikan sejak tahun 2007. Â Warga menuding salah seorang petinggi Kodam telah memalsukan surat tanah di Ramunia, sehingga sangat merugikan masyarakat penggarap yang belum mendapatkan ganti rugi.Â
Demo puluhan warga Desa Ramunia, Kabupaten Deliserdang di depan Markas Kodam I Bukit Barisan di Jalan Gatot Subroto, Kota Medan, dan berakhir ricuh. Massa yang mayoritas perempuan dibubarkan paksa oleh petugas TNI. Ibu-ibu yang hendak menyeberang jalan ke Markas Kodam I Bukit Barisan langsung dihadang oleh petugas TNI berseragam lengkap.
Edy Rahmayadi pada waktu sebagai Pangdam Bukit Barisan, agaknya  kesal dan marah terhadap para demonstran. Pada video tersebut, sangat jelas Edy membentak, mencaci, dan menampar warga.
Ada Apa Dibaliknya?
Agaknya kedua video tersebut, bertujuan sama, ingin menunjukkan sosok Edy ketika bertugas di Sumatera Utara. Dugaan saya, Sang Penyebar Video tersebut berasal dari lawan politik  Sang Jenderal, entah siapa mereka; dan mungkin juga, diedarkan oleh lawan politik Gerindra, PKS, dan PAN. Tujuannya jelas, yaitu 'menghadang laju" Sang Jenderal.Â
Timbul tanya, peredaran dua video tersebut adalah kampanye hitam?
Tak lah.