Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Australia Menolak Imigran Gelap, Karena Belajar dari Eropa

11 Februari 2014   19:24 Diperbarui: 27 Desember 2020   20:24 1240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin saja, belajar dari pengalaman Inggris, induk semang mereka, Australia tak mau kecolongan dan menyesal dikemudian hari. Dengan demikian, mereka melakukan hal-hal yang sepatutnya tak perlu diperbuat sebagai negara besar dan kaya. 

Bisa saja Australia juga belajar dari Indonesia; tak sedikit pengungsi, imigran gelap, atau yang melarikan diri dari negaranya (misalnya Myanmar), yang berulah ketika ditampung pada rumah/asrama transito RI. 

Ada yang menuntut makanan enak, meminta fasilitas lebih, atau pun melarikan diri (entah kemana, dan sampai kini tak pernah ditangkap), bahkan bunuh-bunuh antar sesama pengungsi. 

Atau bisa jadi, Australia juga belajar dari warga eks pengungsi Timor-Timur, yang kini suka membuat onar di Kupang, Timor Barat, NTT. Jadinya salah siapa dan siapa yang salah ...!?

Opa Jappy | Indonesia Hari Ini

LINK TERKAIT

KONVENSI PBB tentang STATUS PENGUNGSI

Disetujui pada tanggal 28 Juli 1951, oleh Konferensi para Duta BesarBerkuasa Penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa, tentang Status Pengungsi dan Orang-orang Tidak Berkewarganegaraan, yang diundang untuk bersidang di bawah resolusi Majelis Umum 429/V/ tertanggal 14 Desember 1950

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun