Mohon tunggu...
Opa Jappy
Opa Jappy Mohon Tunggu... Konsultan - Orang Rote yang Bertutur Melalui Tulisan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

http://jappy.8m.net

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mesiu dan Darah tak Bisa Melenyapkan Goresan Pena

11 Januari 2015   06:33 Diperbarui: 8 Oktober 2019   07:57 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh sebab itu, senjata kecil yang bernama pena atau pun pensil itu harus dihancurkan. Namun, bukan pena dan pensil yang dilenyapkan, tapi ia atau mereka yang di memegangnya. Dan, eksekusipun dilakukan.

Yang tersisa adalah

View image on Twitter
View image on Twitter
Semua sudah terjadi; siap yang salah!? Mungkin jawabannya akan menjadi debat warung tentang "ayam dan telur" serta "telur dan ayam;" ada pihak bisa menyatakan itu salah dan tak benar; yang laing sanggup menyatakan itu tak salah serta benar.

Di balik semuanya itu, sekali lagi terlihat bahwa banyak orang tak sanggup dan belum bisa menerima "serangan pena-pensil" dan membalasnya dengan cara yang sama; mereka tak mampu melawan tulisan dengan tulisan; serta tak bisa melawan gambar dengan gambar.

Sehingga yang terjadi adalah tulisan dan gambar dilawan dengan mesiu serta darah; dengan berpikir bahwa jika pemegang pena-pensil sudah tiada, maka tak ada lagi image, kartun, tulisan yang menyakitkan. 

Itu salah, dan sangat salah, serta teramat salah.

Sebab, yang terjadi kemudian adalah, semakin banyak gambar, tampil sangat banyak kartun, dan lahirlah sangat banyak tulisan.

Ya, darah dan mesiu tak bisa melenyapkan goresan pena

Mari terus menerus BEBAS Menyuarakan Kebebasan 

Opa Jappy - Jakarta Selatan

Indonesia Hari Ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun