Oleh sebab itu, senjata kecil yang bernama pena atau pun pensil itu harus dihancurkan. Namun, bukan pena dan pensil yang dilenyapkan, tapi ia atau mereka yang di memegangnya. Dan, eksekusipun dilakukan.
Yang tersisa adalah
Di balik semuanya itu, sekali lagi terlihat bahwa banyak orang tak sanggup dan belum bisa menerima "serangan pena-pensil" dan membalasnya dengan cara yang sama; mereka tak mampu melawan tulisan dengan tulisan; serta tak bisa melawan gambar dengan gambar.
Sehingga yang terjadi adalah tulisan dan gambar dilawan dengan mesiu serta darah; dengan berpikir bahwa jika pemegang pena-pensil sudah tiada, maka tak ada lagi image, kartun, tulisan yang menyakitkan.Â
Itu salah, dan sangat salah, serta teramat salah.
Sebab, yang terjadi kemudian adalah, semakin banyak gambar, tampil sangat banyak kartun, dan lahirlah sangat banyak tulisan.
Ya, darah dan mesiu tak bisa melenyapkan goresan pena
Mari terus menerus BEBAS Menyuarakan KebebasanÂ
Opa Jappy - Jakarta Selatan