Mohon tunggu...
OON SARWONO
OON SARWONO Mohon Tunggu... Akuntan - Magister Akuntansi - Universitas Mercu Buana - 55522120019 - Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Akun ini dibuat untuk keperluan mengerjakan Tugas kuliah Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak - Pajak International - Pemeriksaan Pajak (Universitas Mercu Buana, Maksi 2024)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis 13 - Pajak International - Diskursus Metode AWD (Analisis Wacana Deskursif) dan AWK (Analisis Wacana Kritis) Treaty Shopping dan Penghindaran Pajak

24 Juni 2024   18:14 Diperbarui: 24 Juni 2024   19:08 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Materi Kuliah Prof.Apollo (UMB)

3. Narasi Legitimasi: AWK juga mengkaji bagaimana narasi-narasi tertentu digunakan untuk melegitimasi praktik-praktik yang merugikan. Misalnya, argumen bahwa pengurangan beban pajak akan meningkatkan investasi asing dan pertumbuhan ekonomi sering digunakan untuk membenarkan celah-celah dalam perjanjian pajak yang memungkinkan treaty shopping. Analisis ini dapat menunjukkan bahwa meskipun narasi ini tampak positif, mereka sering kali mengabaikan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa penghindaran pajak sebenarnya mengurangi pendapatan negara dan dapat merugikan pembangunan jangka panjang.

Contoh Penggunaan AWK

Sebagai contoh, AWK dapat digunakan untuk menganalisis bagaimana istilah-istilah seperti "efisiensi pajak" atau "kebebasan ekonomi" digunakan dalam dokumen-dokumen kebijakan untuk mendukung praktik treaty shopping. Istilah-istilah ini mungkin terdengar positif dan netral, tetapi dalam analisis kritis, kita dapat melihat bahwa mereka sering digunakan untuk melegitimasi celah-celah hukum yang dimanfaatkan oleh korporasi besar. Misalnya, narasi bahwa "efisiensi pajak" adalah tujuan yang sah dapat digunakan untuk membenarkan penghindaran pajak yang agresif, sementara dampaknya terhadap pendapatan negara diabaikan.

Fokus Totalitas Relasi Wacana

Fokus utama dari AWK adalah pada totalitas relasi unsur wacana, baik yang terlihat jelas maupun yang terselubung. Ini berarti analisis akan mengeksplorasi tidak hanya teks yang ada di permukaan, tetapi juga konteks sosial, politik, dan ekonomi yang lebih luas di mana teks tersebut berfungsi. Misalnya, analisis AWK dapat mengungkap bagaimana kebijakan perpajakan internasional dipengaruhi oleh tekanan dari kelompok lobi korporasi atau bagaimana media dan wacana publik membentuk persepsi tentang keabsahan treaty shopping.

Arkeologi (Bentuk Teks, Lahiriah, Terlihat)

Pendekatan arkeologi dalam analisis wacana menekankan pada bentuk lahiriah dan struktur teks yang terlihat. Ini berarti memeriksa dokumen-dokumen, perjanjian, dan teks hukum yang ada untuk memahami bagaimana mereka disusun dan bagaimana struktur mereka mempengaruhi interpretasi. Dalam konteks treaty shopping, analisis arkeologi akan memeriksa teks perjanjian pajak secara rinci, menyoroti ketentuan-ketentuan spesifik yang memungkinkan celah hukum. Ini termasuk melihat bagaimana istilah-istilah seperti "penduduk," "penghasilan," dan "usaha tetap" didefinisikan dan digunakan dalam perjanjian untuk menciptakan peluang bagi penghindaran pajak.

Genealogi (Motivasi Mental, Unsur Kedalam)

Pendekatan genealogi dalam analisis wacana berfokus pada motivasi mental dan unsur-unsur kedalaman yang mendasari pembentukan dan pemeliharaan wacana tertentu. Ini berarti mengeksplorasi sejarah dan konteks yang melatarbelakangi teks-teks dan kebijakan, serta mengungkap motif-motif tersembunyi yang mungkin mendorong praktik-praktik tertentu. Dalam konteks treaty shopping dan penghindaran pajak berganda, analisis genealogis akan mengeksplorasi bagaimana kebijakan perpajakan internasional berkembang dan siapa aktor-aktor utama yang mempengaruhinya. Ini juga akan mencakup analisis tentang bagaimana ide-ide mengenai kebebasan ekonomi dan efisiensi pajak digunakan untuk mendukung praktik-praktik yang menguntungkan bagi perusahaan multinasional tetapi merugikan negara-negara berkembang.

Interaksi AWD dan AWK

Pendekatan Terpadu: AWD dan AWK

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun