Mohon tunggu...
OON SARWONO
OON SARWONO Mohon Tunggu... Akuntan - Magister Akuntansi - Universitas Mercu Buana - 55522120019 - Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Akun ini dibuat untuk keperluan mengerjakan Tugas kuliah Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis 5 - Pemeriksaan Pajak - Diskursus Struktur Fabula dan Plot Kebijakan Pemeriksaan - Prof. Apollo

3 Mei 2024   00:10 Diperbarui: 3 Mei 2024   00:33 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Memastikan Kepatuhan Wajib Pajak: Melalui pemeriksaan, DJP dapat memastikan bahwa Wajib Pajak telah memenuhi semua kewajiban perpajakannya dengan benar, mulai dari melaporkan penghasilan, menghitung pajak terutang, dan melakukan pembayaran secara tepat waktu. Hal ini mendorong terciptanya budaya patuh pajak di masyarakat.

2. Mengoptimalkan Penerimaan Negara: Pemeriksaan pajak dapat mengungkap potensi pajak yang belum dilaporkan atau dibayarkan oleh Wajib Pajak. Hasil pemeriksaan ini akan meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak, yang kemudian dapat digunakan untuk membiayai program-program pembangunan dan kesejahteraan rakyat.

3. Mencegah Penggelapan Pajak: Pemeriksaan yang ketat dan komprehensif dapat mendeteksi adanya praktik penghindaran atau penggelapan pajak yang dilakukan oleh Wajib Pajak. Dengan demikian, pemeriksaan menjadi alat pencegahan yang efektif dalam memberantas praktik-praktik ilegal tersebut.

4. Memperkuat Transparansi dan Akuntabilitas: Proses pemeriksaan pajak yang dilakukan secara profesional, adil, dan transparan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem perpajakan. Hal ini menciptakan keadilan dan kepastian hukum dalam bidang perpajakan.

5. Mendukung Kebijakan Perpajakan: Data dan informasi yang dihasilkan dari pemeriksaan pajak sangat bermanfaat bagi DJP dalam menyusun kebijakan-kebijakan perpajakan yang lebih efektif dan sesuai dengan kondisi terkini. Hal ini dapat meningkatkan efektivitas sistem perpajakan secara keseluruhan.

Keterkaitan Struktur Fabula dan Plot dengan Pemeriksaan Pajak

Fabula dalam Pemeriksaan Pajak

Struktur fabula dalam konteks pemeriksaan pajak dapat dilihat sebagai urutan logis dan sistematis dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pemeriksa pajak. Mulai dari identifikasi Wajib Pajak yang akan diperiksa, pengumpulan data dan informasi, analisis bukti-bukti, hingga penarikan kesimpulan dan penerbitan hasil pemeriksaan. Setiap tahapan ini disusun secara kronologis untuk menghasilkan suatu pemeriksaan yang komprehensif dan dapat dipertanggungjawabkan.

Pemahaman yang baik mengenai struktur fabula dapat membantu pemeriksa pajak dalam merancang alur pemeriksaan yang efektif dan efisien. Pemeriksa dapat memetakan tahapan-tahapan kunci, mengalokasikan sumber daya dengan tepat, serta memastikan tidak ada celah yang terlewatkan dalam proses pemeriksaan.

Plot dalam Pemeriksaan Pajak

Di sisi lain, struktur plot dalam pemeriksaan pajak dapat dianalogikan dengan bagaimana pemeriksa pajak menyusun dan mengembangkan alur pemeriksaan untuk mencapai tujuan tertentu. Pada tahap pengenalan, pemeriksa akan mengumpulkan informasi awal mengenai profil dan riwayat Wajib Pajak yang akan diperiksa. Tahap komplikasi dapat terjadi ketika pemeriksa menemukan masalah-masalah atau indikasi pelanggaran yang ditemukan selama pemeriksaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun