Mohon tunggu...
Rahman
Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas

Menulis apa yang saya suka, siapa tahu kamu juga suka. Twitter: @oomrahman.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Mendukung Leicester City, Upaya Penyelamatan Sepak Bola

10 Februari 2016   20:17 Diperbarui: 11 Februari 2016   04:10 1984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itu untuk jangka pendeknya. Sangat bersyukur andai kemudian memang mereka menggandrungi Leicester sungguh-sungguh. Maka perlu ada proyek jangka menengah yang disusun secara terstruktur lewat program-program dan aksi nyata. Dalam proyek jangka menengah ini, edukasi terkait Leicester City perlu mulai diterapkan secara komprehensif. Misalnya, pertemuan rutin seminggu sekali sebanyak 3 SKS.

Materi perdananya yang ringan-ringan saja, seperti cara mengucap “Leicester City” yang benar dan hafalan nama-nama pemain di skuat, lengkap dengan biodata singkat plus statistik sederhana terkait penampilan mereka di lapangan. Juga profil pelatih, staf, manajemen, dan pemilik klub asal Thailand yang namanya susah tapi harus diingat di luar kepala. Untuk hafalan chants­ bisa sembari jalan saat nobar berlangsung. Setelah itu, saatnya pemberian modul berisi sejarah Leicester, profil pemain legenda, data stadion, daftar momen-momen penting, kumpulan nama artis dan musisi penggemar Leicester, dsb.

Modul ini semoga mampu memberi panduan kepada pendukung Leicester di Indonesia saat diejek, “Dasar fans karbitan!”. Dengan modul, diharapkan muncul balasan jawaban elegan jika kita tahu secara detail segala hal berbau Leicester. Sekalipun demikian, modul tersebut justru jangan sampai menghalangi kreativitas penggemar saat diajukan pertanyaan bermuatan kedengkian.

Silakan anda jawab saja sesuka hati dan  balas selantang-lantangnya, “Anda mulai dukung MU juga karena garansi kejayaan yang pernah diberikan Sir Alex Ferguson!”, “Anda mendukung Chelsea/Manchester City karena keroyalan pemilik menggelontarkan uang. Sebelum itu kalian bukan apa-apa!”, “Anda mulai menyukai Arsenal saat zaman unbeaten, apakah anda mau mulai menjadi fan saat puasa gelar delapan tahun?”, “Anda mendukung Liverpool karena kesuksesan di Istanbul 2005, kan?”

Eh untuk pertanyaan terakhir, mungkin ada penggemar Liverpool yang mengelak lalu menjawab bukan, karena mungkin dia suka The Reds berkat sosok Stevan Gerrard. Faktor pemain idola tentu bisa menentukan pilihan klub favorit. Hal inipun lazim terjadi pada penggemar klub lain. Misalnya sosok Gary Lineker untuk fan Spurs dan sosok Alan Shearer untuk penggemar Newcastle. Jika itu terjadi, maka sebaiknya anda membalas, “Iya, tapi apakah pemain pujaan anda itu bisa membawa tim jadi juara?” sembari berputar badan, menunjukkan nama Vardy atau Mahrez di belakang jersey. Dijamin, mereka bungkam sebungkam-bungkamnya.

Setelah itu, masuklah penggemar Leicester dalam periode mapan pada proyek jangka panjang. Di sinilah, basis penggemar Leicester meningkat drastis dengan kualitas sumber daya manusia yang punya intelektualitas dan mental ultra mantap, karena telah melewati banyaknya pelatihan di proyek jangka menengah. Dukungan pastinya semakin masif dan militan.

Muncul gerakan untuk memboyong Leicester melakukan tur di Indonesia lewat petisi di situs change.org. Tagar semacam #LeicesterforIndonesia di media sosial jangan ditanya, hampir setiap hari jadi trending topic! Bahkan, kalau tidak ada promotor yang sanggup membayar fee The Foxes, kita tentu siap menggalang dana secara swadaya dari pintu ke pintu.

Sampai akhirnya, kebahagiaan hakiki hadir mengisi relung-relung sanubari penggemar Leicester City. Tidak disangka, klub papan bawah seperti ini bisa juara Premier League dan besar karena prestasi yang mereka torehkan. Sangat mengagumkan. Jika ini bisa kejadian, penggemar Leicester bisa mesem-mesem di hari tua saat mengingat salah satu momen terbaik dalam hidup. Anda bisa bergumam bangga kepada anak dan cucu, “Kakek/nenek pernah melihat Leicester City juara dan selamanya bangga mendukung mereka.”

Semua tidak bisa kejadiaan tanpa dukungan dan doa kita semua. Lakukanlah, demi kemaslahatan sepak bola dan hadirnya kejutan yang nyata. Bersiap-siap menyesal andai anda memilih bersikap untuk tidak sepakat.

Jadi, apa lagi yang anda tunggu? Ayo, kita dukung Leicester City! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun