Mohon tunggu...
Oni Bintoro
Oni Bintoro Mohon Tunggu... Lainnya - PNS Badan Riset Inovasi Nasional

Analis Teknologi, Periset Sosial, Podcaster. Tema: Iptek, sosial ekonomi, resolusi konflik, negosiasi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memahami Aktivisme Mahasiswa dan Studi Antropologi, Profesor Doreen Lee dari Universitas Northeastern

31 Juli 2024   17:30 Diperbarui: 31 Juli 2024   17:37 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Anda menyebutkan Cornell University, yang sangat dihormati, meskipun di Indonesia, institusi seperti Harvard dan MIT lebih dikenal. Cornell dikenal karena fokus kuatnya pada studi Indonesia dan Asia Tenggara, benar?

**Doreen Lee:** 

Ya, itu benar. Cornell memiliki South Asian Studies Center, yang didukung oleh dana negara dan menawarkan sumber daya yang luas untuk pelatihan bahasa dalam bahasa seperti Tagalog, Indonesia, Burma, dan Thailand. Ini adalah salah satu dari sedikit institusi di AS yang memiliki fokus jangka panjang pada Asia Tenggara, yang dimulai sejak tahun 1940-an. Cornell dikenal baik di kalangan peneliti Indonesia maupun peneliti Indonesia sendiri, sebagian karena signifikansi historis fakultas dan penelitian mereka.

**Oni:** 

Saya ingat membaca tentang "Cornell Paper" mengenai peristiwa seputar G30S/PKI. Bisakah Anda menjelaskan lebih lanjut tentang itu?

**Doreen Lee:** 

Tentu. "Cornell Paper" adalah sebuah makalah putih yang diproduksi oleh para sarjana di Cornell yang menganalisis peristiwa seputar kudeta tahun 1965 di Indonesia. Makalah tersebut memberikan analisis politik tentang apa yang para penulis yakini mungkin telah terjadi, termasuk sejauh mana keterlibatan militer. Salah satu penulisnya, Profesor Ben Anderson, terkenal dengan bukunya *Imagined Communities* dan kontribusinya dalam studi budaya dalam ilmu politik. Karena keterlibatannya dalam makalah tersebut, ia dilarang memasuki Indonesia selama sekitar 30 tahun. Tradisi Cornell menekankan pentingnya penjelasan budaya dalam studi politik, perspektif yang telah mempengaruhi banyak sarjana yang dilatih di universitas tersebut.

**Oni:** 

Terima kasih. Saya bertemu Ben Anderson pada tahun 1994 di Ohio State University waktu yang lama. Saya telah mendengar tentang makalah Cornell sebelumnya; itu sangat populer. Jadi, tradisi Cornell sangat dihormati. Sekarang, mari kita bicara tentang penelitian Anda. Anda menyebutkan aktivisme mahasiswa pada tahun 1998, yang menyebabkan Reformasi. Bisakah Anda membagikan esensi atau ringkasan penelitian PhD Anda?

**Doreen Lee:** 

Ya, itu adalah proyek penelitian yang sangat menarik dan intens. Saya melakukan penelitian untuk buku saya dari tahun 2003 hingga 2005, yang merupakan beberapa tahun setelah Reformasi. Perubahan politik dan budaya yang terkait dengan Reformasi masih sangat kuat. Saya melakukan penelitian saya pada saat banyak orang muda benar-benar percaya pada demokrasi, hak asasi manusia, dan masyarakat sipil. Esensi dari penelitian saya adalah untuk menunjukkan bagaimana, dalam sejarah modern Indonesia sepanjang abad ke-20, ada tradisi keterlibatan pemuda melalui konsep pemuda. Pekerjaan saya mengkaji tradisi ini untuk menjelaskan mengapa begitu banyak orang muda merasa terlibat dalam politik, baik itu politik jalanan atau bentuk politik lainnya selama gerakan Reformasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun