Mohon tunggu...
Oni Bintoro
Oni Bintoro Mohon Tunggu... Lainnya - PNS Badan Riset Inovasi Nasional

Analis Teknologi, Periset Sosial, Podcaster. Tema: Iptek, sosial ekonomi, resolusi konflik, negosiasi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memahami Aktivisme Mahasiswa dan Studi Antropologi, Profesor Doreen Lee dari Universitas Northeastern

31 Juli 2024   17:30 Diperbarui: 31 Juli 2024   17:37 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tulisan ini merupakan sebuah wawancara yang dilakukan oleh Oni Bintoro dengan Tamu Profesor Doreen Lee, pada tanggal 22 Mei 2024, pada acara Diskusi Bulanan Pusat Riset Kewilayahan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Wawancara dilakukan dalam bahasa Inggris, yang kemudian diterjemahkan dalam bahasa Indonesia agar lebih dapat dipahami oleh pembaca.                                    

### Terjemahan Transkrip Wawancara

**Oni (Host):** 

Terima kasih. Kami memiliki tamu hari ini, Profesor Doreen Lee, Associate Professor dari Northeastern University di Boston, Amerika Serikat. Kami akan membahas antropologi dan kehidupan perkotaan di Jakarta. Namun sebelum itu, Profesor, bisakah Anda memperkenalkan latar belakang akademis Anda dan bagaimana Anda menjadi Associate Professor di Northeastern University?

**Doreen Lee (Tamu):** 

Ya, nama saya Doreen Lee. Saya sebenarnya lahir di wilayah ini; saya lahir di Singapura dan dibesarkan di Jakarta. Saya bersekolah di sekolah berbahasa Inggris dan kemudian pergi ke New York untuk meraih gelar sarjana di NYU, di mana saya mengambil jurusan arkeologi dan minor dalam sejarah Tiongkok modern. Selama tahun-tahun sarjana saya, saya memiliki kesempatan untuk mengikuti seminar-seminar intens, yang menumbuhkan kecintaan saya terhadap penelitian. Saya melakukan penelitian arsip dan penelitian asli serta mengikuti program musim panas dalam penggalian arkeologi di New Mexico saat saya berada di tahun ketiga kuliah. Setelah itu, saya diterima di program PhD ganda di Cornell University dalam bidang antropologi, di mana saya fokus pada antropologi sosial budaya dengan konsentrasi studi Asia Tenggara dan sejarah. Disertasi saya mengeksplorasi aktivisme mahasiswa di Indonesia menjelang gerakan mahasiswa tahun 1998, meneliti sejarah gerakan demokrasi di negara tersebut.

**Oni:** 

Menarik sekali. Anda menyebutkan bahwa gelar sarjana Anda adalah di bidang arkeologi dan sejarah Tiongkok modern. Apakah umum di Amerika Serikat bagi mahasiswa untuk langsung melanjutkan dari gelar sarjana ke program PhD?

**Doreen Lee:** 

Hal tersebut tidak jarang. Banyak mahasiswa yang sudah tahu bahwa mereka ingin melanjutkan studi pascasarjana bisa langsung dari gelar sarjana ke program PhD, meskipun beberapa mungkin mengambil cuti setahun. Kasus saya agak tidak biasa karena saya beralih fokus disiplin ilmu secara drastis. Namun, saya tetap tertarik pada budaya material, yang awalnya dipicu oleh minat saya pada arkeologi, dan ketertarikan ini berlanjut ke pekerjaan PhD saya.

**Oni:** 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun