Mohon tunggu...
Gamal Morinyo
Gamal Morinyo Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis itu ibadah

Penulis Tepi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kisah Kopra Mahasiswa dan Revolusi Kie Raha

13 Desember 2018   02:15 Diperbarui: 13 Desember 2018   02:24 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka adalah mahasiswa yang menuntut
Harga kopra diperhatikan pemerintah
Dari 9000 rupiah menjadi 2000 rupiah, bukankah itu tidak bisa diterima akal sehat?

Mereka mahasiswa
Bukan sipil bersenjata
Mereka sedang tidak punya pilihan selain demontrasi di ruas jalan sebab mereka menemukan jalan buntu menyampaikan aduannya.

kopra mahasiswa Kie Raha
Tanpa harga

Itu berarti
Mereka akan berteriak lantang
Seperti gemuruh dan lava dan lahar gunung api gamalama melahap apa saja, membakar apa saja, mengancam apa saja untuk membayar air mata bapak ibu mereka yang merah matanya diasapi pembakaran kopra di kampung halamannya

Naikkan harga kopra!
atau darah tumpah dari mantra mantra Kie Raha sebagai harga derita dan rasa
cinta yang diabaikan kekuasaan

Hidup Mahasiswa

Andhika Mappasomba Daeng Mammangka. Bulukumba SulSel, 24.11.18

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun