Mereka adalah mahasiswa yang menuntut
Harga kopra diperhatikan pemerintah
Dari 9000 rupiah menjadi 2000 rupiah, bukankah itu tidak bisa diterima akal sehat?
Mereka mahasiswa
Bukan sipil bersenjata
Mereka sedang tidak punya pilihan selain demontrasi di ruas jalan sebab mereka menemukan jalan buntu menyampaikan aduannya.
kopra mahasiswa Kie Raha
Tanpa harga
Itu berarti
Mereka akan berteriak lantang
Seperti gemuruh dan lava dan lahar gunung api gamalama melahap apa saja, membakar apa saja, mengancam apa saja untuk membayar air mata bapak ibu mereka yang merah matanya diasapi pembakaran kopra di kampung halamannya
Naikkan harga kopra!
atau darah tumpah dari mantra mantra Kie Raha sebagai harga derita dan rasa
cinta yang diabaikan kekuasaan
Hidup Mahasiswa
Andhika Mappasomba Daeng Mammangka. Bulukumba SulSel, 24.11.18
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H