Mohon tunggu...
o n e t  b u r t o n®
o n e t b u r t o n® Mohon Tunggu... Wiraswasta - o l e h

Tukang Ojek. Tinggal di Denpasar Bali

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Trooper.. Oh.. Trooper

29 Mei 2020   19:10 Diperbarui: 29 Mei 2020   19:34 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Air liur bergemuruh hampir meleleh saat itu. Tiga unit Trooper yang ditawarkan benar-benar siap pakai. Bannya sudah besar-besar. Rak atapnya kokoh. Bumper depan sangar. Lengkap pula dengan Winch. Alat kerek elektrik di kala mogok di tengah hutan. 

Namun sayang, sekali lagi saldo belum cukup tebal.

Sinar Petunjuk Jodoh

Hari itu saya sudah menyerah. Tak mungkin lagi dengan segera akan mendapatkannya. Sementara keberadaan roda empat haruslah segera ada. Agar pekerjaan harian tidak terbengkalai.

Sore hari menjelang petang, saya putuskan mengambil mobil jenis lain yang sudah tertandai. Saat itu, koran harian kota hari itu yang sudah lusuh, saya telusuri kembali. Menghubungi kembali pemiliknya untuk membuat janji. 

Namun dalam perjalanan, tiba-tiba telepon berdering. Anak sulung minta dibelikan sate. Iya, tentu sate ayam yang terkenal itu. Tepat di pinggir pertigaan jalan besar, di bawah rimbunnya pepohonan, ada tukang sate mangkal.

Hari sudah mulai gelap. Lampu penerangan jalan otomatis sudah menyala. Sambil duduk menunggu matangnya pesanan sate, pandangan mata sekilas menyapu sebuah tulisan di kolom iklan baris. Pada gulungan koran yang sudah terbolak-balik sedari pagi.

Anehnya, sinar lampu penerangan jalan menerobos lewat celah rimbunnya dedaunan pohon besar. Sinarnya tepat jatuh pada tulisan iklan baris itu. Iya! Hanya pada tulisan iklan baris itu.

Kurang lebih iklan baris itu berbunyi, "Dijual Chevrolet Trooper Th 84. Long 3 pintu. Warna hitam. Hub. ***********

"Jlebb..."

Dada seperti tersentak. Seakan tidak percaya. Bagaimana tidak, sedari pagi koran itu tercermati betul iklan barisnya. Tidak ada satupun terbaca iklan itu. Ini aneh. Ketelisut sudahlah pasti. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun