6 Langkah untuk Mendapatkan Kembali Fokus Anda dan Melakukan Pekerjaan Mendalam
1. Rencanakan hari Anda di sekitar periode kerja atau belajar yang mendalam.
Di mana pun Anda bekerja --- di rumah, di kantor, atau di perpustakaan --- pastikan Anda mempunyai waktu dalam sehari di mana Anda dapat bekerja tanpa gangguan. Abaikan pekerjaan dangkal, seperti memeriksa email atau mengirim SMS selama sesi kerja mendalam. Jika Anda perlu memikirkan masalah yang sulit, pertahankan saja. Jagalah agar pikiran Anda tetap fokus pada pekerjaan yang ada dan tahan godaan untuk menghilangkan kebosanan dengan media sosial.
2. Kembangkan pekerjaan mendalam sebagai kebiasaan.
Jangan gunakan media sosial sebagai obat untuk mengatasi momen kebosanan. Hal ini tidak hanya akan membuang waktu dan menghancurkan konsentrasi Anda terhadap pekerjaan yang ada, tetapi juga akan melatih otak Anda untuk mencari jalan keluar yang mudah ketika menghadapi tantangan. Kemampuan Anda untuk bekerja secara mendalam akan dirugikan.
3. Selalu gunakan daftar tugas.
Barang yang belum selesai dan hal-hal yang perlu Anda lakukan membutuhkan energi dan fokus. Kembangkan daftar hal yang harus dilakukan, dan letakkan hal-hal ini di dalam pikiran Anda saat Anda melakukan pekerjaan fokus Anda. Seperti yang dijelaskan David Allen dalam bukunya, : "Biasanya ada hubungan terbalik antara seberapa besar sesuatu itu dalam pikiran Anda dan seberapa banyak hal tersebut diselesaikan."Getting Things Done: The Art of Stress-Free Productivity.
4. Luangkan waktu untuk pekerjaan yang dangkal.
Biasakan untuk mengabaikan email dan pesan teks Anda selama periode kerja keras. Tetapkan waktu di siang hari untuk memeriksa email. Misalnya, Anda dapat memeriksa email Anda dua kali sehari pada siang dan sore hari. Didiklah kolega Anda bahwa jika mereka sangat membutuhkan Anda, mereka perlu menghubungi Anda melalui telepon.
5. Kurangi waktu Anda di media sosial atau situs dangkal.
Otak Anda harus menghilangkan ketergantungannya pada media sosial dengan cepat. Saya sudah berhenti menggunakan Twitter dan Instagram, dan hanya membuka Facebook di malam hari setelah pekerjaan saya selesai. Pembatasan ini awalnya sulit, tetapi sekarang otak saya tidak mau langsung terganggu ketika saya menghadapi masalah yang sulit.