Menulis Salah Satu Obat agar Awet Muda
Oleh: Onang Pribadi
"Manusia pada umumnya ingin terlihat awet muda. Salah satu cara agar awet muda adalah dengan menulis." (Atifah Saleha )
Istilah awet muda berasal dari kata dasar awet dan muda. Menurut KBBI, arti awet muda adalah selalu tampak muda meskipun usianya sudah tua. Lawan dari awet muda adalah menua.
Menua, sebenarnya adalah proses alamiah dalam kehidupan. Seiring bertambahnya usia, sel-sel tubuh pun akan menurun fungsinya sehingga berpengaruh kepada penampilan fisik dan kemampuan berpikir.
Sejatinya setiap manusia pasti akan mengalami penuaan. Tak seorang pun dapat menahan prosesnya. Laju penuaan pada setiap orang berbeda-beda, tergantung bagaimana ia menjalani pola hidup dan bersikap terhadap kehidupan.
Semakin sehat pola hidupnya dan bersikap positif terhadap kehidupan, dapat memperlambat lajunya. Sebaliknya, seseorang yang menerapkan pola hidup tidak teratur, sering mengeluh dan kurang bersyukur, maka akan mempercepat laju penuaan.
Agar senantiasa terlihat awet muda, beragam cara dilakukan oleh manusia. Mulai dari perawatan fisik, seperti penggunaan skincare 'antiaging', mengonsumsi makanan tertentu, menerapkan pola gizi seimbang. Mereka juga melakukan aktivitas yang dapat mempertahankan kemampuan berfikir, yaitu membaca dan menulis.
Menulis dan membaca dapat menjadi salah satu obat awet muda. Ada beberapa alasan yang mendasari pendapat tersebut.
1. Membaca dan menulis efektif untuk melatih dan menstimulus sel-sel saraf otak
Aktivitas menulis dapat mempengaruhi proses berpikir manusia, sehingga dapat merangsang aktivitas sel-sel saraf otak untuk mengalirkan impuls. Sel-sel saraf otak yang aktif akan mempertahankan sinaps (hubungan antara sel saraf). Selanjutnya akan memperlancar proses penyampaian stimulus (rangsangan) dan respon yang dihasilkan.
Membaca dan menulis merupakan bentuk latihan otak, agar kemampuan berpikir dan mengingat tetap terjaga.
Otak yang tetap mendapat rangsangan akan lebih sehat, sehingga mengurangi resiko pikun dan demensia pada usia lanjut.
2. Menulis dapat menjadi sarana untuk berimajinasi
Untuk membuat sebuah karya tulis yang indah, mudah dimengerti dan membawa pembaca pada situasi dalam tulisan tersebut, pemilihan genre dalam sebuah jalan cerita sangat diperlukan.
Tulisan, walaupun kategori non fiksi, tetap diperlukan gaya bahasa dan diksi yang tepat, sehingga tidak terkesan kaku dan monoton. Penentuan genre dan pemakaian diksi yang tepat, dipengaruhi oleh imajinasi penulis, di mana prosesnya melibatkan bagian kanan dari otak manusia. Dengan berimajinasi, seorang penulis melakukan aktivitas yang merangsang fungsi otak.
3. Menulis sebagai bentuk katarsis
Katarsis adalah menuangkan segala isi hati dengan bebas (mengekspresikan emosi) atau sarana pelepasan ketegangan dan kecemasan.
Setiap orang dalam kehidupannya pasti pernah mengalami masalah dan memiliki cara yang berbeda untuk mengatasinya. Masalah yang menumpuk dan tidak terpecahkan akan menjadi beban tersendiri, sehingga memicu ketegangan dan kecemasan pada jiwa. Kondisi tersebut dapat mengganggu kesehatan tubuh, sehingga rentan terkena penyakit.
Seseorang yang tertekan akan cenderung terlihat lebih tua, karena beban masalah dapat tergambar di wajahnya.
Beberapa cara dilakukan seseorang untuk meringankan beban masalah. Ada yang berbagi cerita kepada orang yang dipercaya, sebagian lainnya dengan cara menulis di buku harian. Menulis dapat menjadi sarana terapi pelepasan stres, merelaksasi tubuh dan pikiran. Penyaluran emosi yang tepat akan berpengaruh kepada kesehatan fisik dan mental. Kondisi fisik dan mental yang sehat akan membuat seseorang tampak awet muda.
4. Menulis dapat menumbuhkan rasa bahagia
Menulis adalah kegiatan positif, yang melibatkan hati dan otak. Dengan menulis, seseorang merasa bahagia karena sudah bisa menghasilkan karya dan berbagi dengan orang lain. Kebahagian yang dirasakan penulis akan semakin bertambah, jika tulisannya diapresiasi pembaca.
Mengutip dari laman Klikdokter, seseorang dalam kondisi bahagia, otaknya akan menghasilkan zat dopamin dan serotonin. Zat tersebut memengaruhi kerja otak, jantung, pembuluh darah, dan sistem saraf autonom.
Semakin baik fungsi komponen tersebut, berpengaruh kepada kesehatan tubuh. Orang yang sehat dan bahagia, akan terlihat awet muda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H