Maka dari itu jangan kalap. Beli secukupnya, jika bisa dimakan berdua dengan kekasih betapa mesranya. "Dasar pelit" begitu kata orang. Bukan pelit ya, tapi hemat dan romantis.
Tapi, misalkan mau beli agak banyak juga tidak apa-apa. Misalnya makanan itu dibagi untuk fakir miskin. Teman kost yang telat kiriman atau tetangga yang baru saja kesusahan.Â
Terakhir, pertanyaan singkat tapi butuh perjuangan. "Sampai kapan terus-terusan kalap belanja makanan?" masak tidak bisa mengakhiri konfrontasi ini. Masak terus gagal menjadi manusia yang Iman kuat, Imun sehat dan Dompet bertebar manfaat? genderang telah dipukul, maju dan hantam kalap belanja makanan. Sekarang juga!
SINGOSARI, 2 Mei 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H