Mohon tunggu...
Omri L Toruan
Omri L Toruan Mohon Tunggu... Freelancer - Tak Bisa ke Lain Hati

@omri_toruan|berpihak kepada kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tax Amnesty, Negara Perlu Berdamai dengan Rakyat

1 Oktober 2016   09:50 Diperbarui: 1 Oktober 2016   10:20 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: jpnn

Apa alasan utama masyarakat ikut tax amnesty?

1. Takut

2. Sadar

Dua jawaban di atas menjadi alasan utama. Dan ketika kesempatan untuk membunuh rasa takut itu ada, maka sudah pasti orang akan beramai-ramai membelinya, membeli pembunuh rasa takut  yang diberi nama tax amnesty. Apalagi, harganya juga sedang diskon, dan diskonnya besar-besaran lagi. Lagi on sale, seperti obral barang sisa ekspor di pusat-pusat perbelanjaan. 

Namun, ada juga sebagian kecil masyarakat yang sebenarnya sudah sadar telah melakukaan kesalahan dalam urusan pajak, namun selama ini tidak tahu bagaimana solusi untuk membereskannya. Jikalaupun ada sebelumnya yang menawarkan atau menghimbau,  maka selalu timbul keraguan dan kekhawatiran bahwa urusan bisa jadi akan bertambah  rumit di depan, yang justru akan mempersulit diri sendiri. 

Akhirnya, walaupun kesadaran untuk membereskan kekeliruan itu ada, namun karena tidak adanya trust, maka urusan yang satu ini akhirnya ditunda. Menunda sambil menunggu terjadinya suatu perubahan yang bisa memberi rasa aman. Sudah pasti, rasa takut itu terus mengganggu, dan akan selalu menghantui dengan terus menyembunyikan kesalahaan. Apalagi di zaman keterbukaan seperti saat ini, apa saja bisa terbongkar. Belum lagi nanti di tahun 2018, jika semua informasi keuangan menjadi terbuka dan bisa diakses oleh pihak yang berwenang, maka tidak ada lagi tempat untuk bersembunyi.

Hal ini tentu membuat rasa khawatir semakin tidak terkendali dan rasa takut semakin mengganggu kenyamanan hidup. Buat apa hidup, namun selalu dihantui oleh rasa takut? Namun, juga menjadi dilemma karena tidak ada solusi yang terjamin yang bisa memberi rasa aman. Demikianlah, banyak dari orang-orang kaya dan berduit hidupnya sebenarnya justru  tidak nyaman, jauh dari apa yang mereka tampilkan dalam keseharian, yang seakan-akan  tidak kekurangan sesuatu apapun di hidup mereka.

Ketika segala hal yang umumnya diperlukan untuk menjaga rasa aman ada pada mereka, seperti uang dan deposito yang barangkali tidak akan pernah habis, pengawal, sistem keamanan yang canggih, tembok pagar yang kokoh, dokter dan fasilitas kesehatan yang terbaik, hingga back up dari aparat yang tidak pernah absen dan menjauh dari  kehidupan mereka.

Namun, sudah tentu semua itu tidak bisa menjamin rasa aman dan nyaman. Rasa takut, sekalipun tidak tampak  namun sudah pasti selalu menghantui. Bisa saja, ketika mereka mendengar kata pajak, degup jantung mereka langsung berlari kencang. Padahal, tidak ada apa-apa sebenarnya. Namun begitulah, jika sudah berbicara tentang sesuatu hal yang salah dan melanggar, maka suara hati akan bertindak sebagai hakim, dan akan mengadili diri sendiri.

Dari mana rasa takut ini berasal?

Rasa takut merupakan respon alamiah ketika tubuh dan jiwa terancam keselamatan dan kesejahteraannya. Seseorang yang merasa tidak aman dan nyaman sudah pasti hidupnya tidak sejahtera. Kesejahteraan  bukan hanya soal lahiriah semata, namun yang terutama adalah justru urusan batiniah. Itulah sebabnya ada banyak orang yang tidak berpunya secara lahiriah, namun ia bisa merasakan sejahtera, dan tidak sedikitpun ia risau dengan banyak hal yang tidak dimilikinya, dari apa yang ada dan tersedia di kehidupan saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun