Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Sebelum Shinzo Abe, Wali Kota Nagasaki Juga Tewas Tertembak

9 Juli 2022   12:49 Diperbarui: 12 Juli 2022   09:10 1845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bos yakuza saat ditangkap di Thailand | Sumber gambar Kompas.com

Yang menarik, saat Itoh tewas tertembak, Shinzo Abe yang saat itu masih menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang memberikan statement, "Pembunuhan, yang terjadi di tengah kampanye pemilihan ini adalah ancaman terhadap demokrasi." Ironisnya 15 tahun kemudian, Shinzo Abe pun mengalami kejadian yang serupa. Sungguh sebuah preseden buruk terlebih Jepang dikenal sebagai salah satu negara teraman di dunia.

PENEMBAKAN KELIMA POLITISI JEPANG

Apa yang menimpa Shinzo Abe ini secara tak langsung mengingatkan lagi akan luka yang sama di mana para politisi Jepang pernah terancam keselamatannya dengan cara ditembak. Seperti yang saya singgung sebelumnya apa yang menimpa Hitoshi Motoshima di tahun 1990 itu adalah kejadian pertama penembahkan terhadap politisi Jepang. Hitoshi saat itu selamat walapun terluka parah.

Dua tahun berselang, giliran Kanemaru Shin yang menjadi sasaran penembakan anggota kelompok sayap kanan. Shin yang pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Badan Pertahanan Jepang dari 1977 hingga 1978 itu diserang di Prefektur Tochigi saat menghadiri sebuah acara. Beruntung, Shin tidak terluka dan berhasil menyelamatkan diri.

Bos yakuza saat ditangkap di Thailand | Sumber gambar Kompas.com
Bos yakuza saat ditangkap di Thailand | Sumber gambar Kompas.com

Lagi-lagi berselang 2 tahun dari apa yang menimpa Shin, mantan Perdana Menteri Hosokawa Morihiro mendapatkan intimidasi oleh ekstremis sayao kanan Masakatsu Nozoe yang saat itu melepaskan tembakan ke langit-langit hotel di Tokyo tempat Hosokawa berpidato. Itu dilakukan Nozoe sebagai protes atas pernyataan Hosokawa. Beruntung, PM Hosokawa selamat.

Sebelum kejadian yang menimpa Shinzo Abe, serangan penembakan terjadi 27 tahun lalu saat Takaji Kunimatsu, seorang Komisaris Badan Kepolisian Nasional Jepang ditembak dan terluka parah di dekat kediamannya. Beruntung saat itu Takaji pun selamat.

Jadi, dari kelima kejadian penyerangan dan percobaan pembunuhan menggunakan senjata api, hanya 2 yang berakhir sangat tragis dan menyebabkan kematian. Yakni yang menimpa walikota Nagasaki Iccho Itoh dan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe.

JEPANG JADI NEGARA PERCONTOHAN TERHADAP KEPEMILIKAN SENJATA

Beberapa waktu sebelum peristiwa penembakan yang menewaskan mantan PM Shinzo Abe, media barat mengangkat isu seputar ketatnya proses kepemilikan senjata di Jepang. CBS News misalnya, kantor berita asal Amerika Serikat itu secara khusus membuat berita seputar ketatnya proses kepemilikan senjata di Amerika Serikat.


Tentu hal ini menjadi topik hangat sebab kasus penembakan di Amerika Serikat massih sangat tinggi. Seperti yang mereka tulis bahwa Jepang menjadi negara dengan tingkat kekerasan senjata terendah di dunia. Bayangkan saja, ada lebih dari empat pembunuhan senjata api di Amerika Serikat per 100.000 orang selama 2019, sedangkan di Jepang itu setara 0 korban.

Situs berita Bussines Insider yang juga berasal dari Amerika Serikat bahkan menuliskan rentetan peristiwa mengenai kepemilikan senjata di Jepang. Jadi, keberhasilan Jepang dalam menekan angka kematian akibat senjata erat kaitannya dengan sejarahnya. Setelah Perang Dunia II, pasifisme muncul sebagai sala satu filosofi negara Jepang.

Berita yang dimuat oleh Business Insider | Sumber gambar businessinsider.nl
Berita yang dimuat oleh Business Insider | Sumber gambar businessinsider.nl

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun