Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Perjuangan Seorang Pelajar demi Desanya dalam Film "Miracle: Letters to The President"

5 April 2022   14:58 Diperbarui: 5 April 2022   21:15 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joon Kyeong dan alatnya untuk mendeteksi kedatangan kereta | Sumber gambar IMDB

Ironisnya, sang ayah Tae-Yoon (Lee Sung-Min) yang seorang masinis kereta malah menganggap usaha anaknya dan penduduk desa sambil lalu.

Joon Kyeong dan alatnya untuk mendeteksi kedatangan kereta | Sumber gambar IMDB
Joon Kyeong dan alatnya untuk mendeteksi kedatangan kereta | Sumber gambar IMDB

Ya, hubungan Joon dan ayahnya memang tidak terlalu baik. Selama ini mereka hidup terpisah. Saat ayahnya pindah ke desa yang lebih ramai, Joon tetap bertahan tinggal berdua dengan kakak perempuannya Bo-Kyeong (Lee Soo-Kyung) yang sangat sayang kepadanya, begitu memperhatikan dan mengurusinya terlebih ibu mereka sudah lama meninggal. Jadi, sepertinya, Joon baru bersedia pergi dari desa itu saat impiannya membangun stasiun terwujud.

Ironisnya, Joon mulai ditabrakkan dengan impian-impiannya yang lain. Misalnya saja dapat bersekolah di Seoul demi mendekatkan impiannya untuk menjadi astronot. Dan, saat harapannya itu terasa semakin dekat, ia gamang, apakah siap meninggalkan desanya tanpa hadirnya stasiun yang menjadi keinginannya sejak lama?

Matematika sih pinter. Tapi nulis surat tata bahasanya parah | Sumber gambar IMDB
Matematika sih pinter. Tapi nulis surat tata bahasanya parah | Sumber gambar IMDB

Lantas, kenapa Joon Kyeong begitu berambisi akan itu? Rupanya, ada cerita penting yang sedikit demi sedikit terbuka menjelang akhir film ini.

*   *   *

Bersetting di tahun 1988, Mircale: Letters to The President (2021) ini merupakan film yang terinspirasi/dikembangkan dari kisah nyata pembangunan stasiun kereta pertama di Korea Selatan.

Jujur saja, awalnya saya kira film ini sekadar film inspiratif belaka from zero to hero tentang perjuangan seseorang dalam mencapai tujuan. Nggak salah sih, faktanya memang film ini disajikan seperti itu. Namun, ada banyak plot twist yang mengharukan tersaji sejak di bagian tengah hingga akhir film.

Ngomong dari hati ke hari antara anak dan bapak | Sumber gambar www.hancinema.net
Ngomong dari hati ke hari antara anak dan bapak | Sumber gambar www.hancinema.net

Adegan kocaknya pun hadir silih berganti. Dalam satu scene saya bisa tertawa terbahak-bahan, namun di adegan lain, bulir-bulir air mata mulai berjatuhan hahaha. Ya, film sejenis ini memang yang paling saya suka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun