Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ketegaran Hati Seorang Ibu Imigran di Amerika dalam Buku "I'm So Sorry Indonesia"

27 Desember 2021   11:59 Diperbarui: 27 Desember 2021   12:33 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Gramedia 

Asuransi kesehatan juga bisa gratis atau membeli dengan harga yang sangat murah. Soal ini, memang kadang antara satu negara bagian dengan yang lainnya kadang punya kebijakan yang berbeda sehingga harus dipastikan dengan saksama.

Yang menarik dari buku ini, tak hanya Mbak Dian, namun kedua putrinya --Alma dan Cedar, turut menyumbangkan masing-masing satu cerita. Apa yang mereka ceritakan cukup sederhana, tentang kegiatan sehari-hari sebagai pelajar. Namun, dari tulisan itu, saya mendapatkan gambaran yang lebih lengkap dari pendidikan yang ada di Amrik.

"Here are the extraordinary parts. Attending school in United States gives me the advantages of learning many new ideas as people believe comes from different parts of the world and possess diverse cultures. We were raised to be open-minded and to respect another's beliefs and each one of us is expected to offer a unique quality of ourselves to the school and outside community." Ujar Cedar di hal.58.

Salah satu sistem yang saya acungi jempol dari Amrik ialah mereka memperkenankan siswa sekolah untuk kerja paruh waktu. Untuk dapat melakukannya, prosedurnya cukup ketat. 

Dan ada lembaga khusus yang memantau sehingga jangan sampai anak yang bekerja melupakan sekolah karena keasyikan mencari uang.

RAGAM KEHIDUPAN DI AMERIKA SERIKAT

Dalam satu buku, ada banyak sekali infomasi yang saya dapatkan. Kisah para imigran gelap yang banyak terdapat di Amerika Serikat mendapatkan porsi yang cukup banyak di buku ini. Pemerintah sana bukannya tidak tahu soal keberadaan mereka. Uniknya, walau tahu mereka pekerja gelap, tapi mereka diberikan berbagai macam kemudahan dalam administrasi.

Anak penduduk ilegal masih bisa bersekolah gratis. Di Washington DC bahkan pekerja ilegal juga dapat asuransi asal dia memiliki penghasilan low income. Untuk mencari kerja juga nggak sesulit yang saya bayangkan.

"Orang-orang ilegal juga masih bisa kerja di tempat-tempat negosiable, alias yang bisa menerima mereka bekerja meski mereka nggak punya dokumen resmi. 

Kalau soal berapa dia dibayar, baik orang resmi maupun tak resmi, perbedaan tidak jauh-jauh amat. Sebab, di sini ada peraturan yang melarang orang-orang dibayar di bawah standar." Hal.117.

Walau begitu, tentu saja menjadi penduduk resmi adalah impian para illegal worker ini. Salah satu caranya dengan menikahi penduduk lokal atau mengarang cerita (baca: menjelek-jelekkan bangsa sendiri) demi mendapatkan suaka. Hmm.

                                                                     Suasana tempat kerja Mbak Dian di Deli( beliau muncul di menit 2:15)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun