Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Perkara Kutang, Animisme dan Benturan Politik dalam Novel "Entrok"

16 Desember 2021   14:13 Diperbarui: 16 Desember 2021   14:55 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ditulis dengan alur maju mundur dan mengangkat kehidupan Marni dan Rahayu dari tahun 1950 hingga 1994 ini juga menyenggol banyak tentang keadaan politik zaman itu. Terutama zaman orde baru di mana partai kuning begitu berkuasa dan menekan banyak pihak agar mau memilih saat pemilu. Dan, orang-orang seperti Marni ini lebih banyak lagi tekanan yang diterima.

Jujur, saat baca Entrok saya begitu emosional dan membenci para aparat yang berlaku semena-mena. Menekan berbagai pihak demi kepentingan pribadi walaupun di sisi lain usaha yang dijalankan Marni sebagai lintah darat juga nggak sepenuhnya benar.

Isu soal PKI dan upaya "pembersihan" juga diangkat di novel setebal 281 halaman ini. Lewat tokoh bos toko elektronik yang diam-diam memberi donasi kegiatan ibadah di kelenteng di mana, saat itu beribadah di kelenteng masih dilarang.

Entrok sebuah novel yang bagus. Saya cocok dengan gaya kepenulisan Okky Madasari yang sederhana dan nggak njlimet sehingga mudah diikuti dan disimak dari awal hingga akhir.

Skor 8,7/10

Penulis bagian dari Kompal
Penulis bagian dari Kompal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun