Pada penasaran gak sih, saat masyarakat pada umumnya merasa terganggu dengan suara berisik knalpot itu, namun para penggunanya tidak demikian. Nah loh, jangan-jangan kupingnya budeg. Yakin mau pacaran sama orang kayak gini?
Mencari pasangan itu untuk saling bertukar cerita loh. Ya kalau sejak awal memang pacarnya tuna rungu ya dapat dipahami. Apalagi kalau tulinya karena bawaan lahir atau kecelakaan. Tapi, kalau niatnya nyari pacar yang (dianggap) sehat tapi ternyata ada masalah pada pendengarannya, silakan dipikir lagi.
"Bang, nanti pulang beliin sate ya."
Trus pas balik ternyata dibawain lele. Kan jauh amat ya. Mending kalau si eneng-nya suka lele. Kalau ternyata nggak suka, bisa-bisa sepanjang pacaran atau menikah bakalan berantem mulu akibat mis-komunikasi dikarenakan gangguan pendengaran yang diidap oleh pasangannya.
Intinya, jika orang sehat  dan normal, rasanya nggak bakalan mau ganti knalpot standar dengan model racing. Beda kalau dia emang pembalap. Toh, kalau pembalap profesional pun berkendaranya di arena khusus dan mereka juga pakai helm yang canggih. Yang nonton juga melihat dari kejauhan kan. Bukan tipe-tipe pengendara jalanan umum yang suka ngagetin dan bikin emosi hehehe.
So, silakan resapi 5 poin yang sudah saya beberkan ini. Mau melepas atau mempertahankan pasangan model begitu ada di tangan kalian masing-masing. Selamat menimbang dan memutuskan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H