Bisa jadi ini klaim sepihak. Tapi, rasanya, kita semua pernah mendengar jika ada kenalan atau bahkan kerabat yang meninggal dunia setelah habis olahraga. Saya pribadi, baru-baru ini saja mengalami saat salah satu personal trainer tempat saya berolahraha meninggal dunia saat bermain futsal bersama kawan-kawan yang lain.
Mulanya, dia merasakan nyeri di dada. Muntah dan pingsan. Saat dibawa ke IGD Rumah Sakit, sayangnya nyawanya tidak tertolong lagi.
Terus terang, hal ini cukup mengkhawatirkan. Sebab, hal yang sama pun dapat menimpa kepada saya, kan? tapi kalau nggak olahraga, efeknya ke badan juga sama parahnya. Berat badan naik. Dikit-dikit masuk angin. Flu mudah menyerang dan mood suka berantakan hehe. Apalagi kalau ngaca liat pipi tembem dan double chin mencuat. Wah bikin uring-uringan haha. Tapi, Ramadan gini, gimana dong menjaga kesehatan tubuh?
Mengenal Aritmia, "Si Pembunuh" yang Berbahaya
Kembali ke orang-orang yang meninggal dunia pasca berolahraga. Well, jikapun tidak ada kerabat atau kenalan kalian yang mengalaminya, namun hal serupa pernah terjadi ke beberapa pesohor tanah air. Â Demi menghormati almarhum, saya tidak akan menyebutkan namanya. Namun, coba ingat kembali, saya yakin kalian akan mengingat satu-dua nama (atau bahkan lebih) artis yang meninggal dunia setelah mereka berolahraga.
Ternyata, Aritmia-lah penyebabnya.
Secara sederhana, penjelasan apa itu Aritmia ialah kondisi ketika jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat atau tidak teratur. Nah, Aritmia dikenal juga sebagai gangguan irama jantung yang disebabkan karena impul elektrik yang berfungsi untuk mengatur detak jantung tidak bekerja dengan baik. Akibatnya, jantung seseorang berdetak sedemikian lambat bahkan berhenti mendetak.
Lantas apa penyebab Aritmia ini?
Diantaranya konsumsi narkoba, sebab barang terlarang itu dapat mengganggu kinerja jantung. Efek samping obat-obatan juga mempengaruhi. Maka itu penting untuk mengkonsumsi obat dalam pengawasan dokter. Trus lagi, kebiasaan mengkonsumsi kafein dan nikotin (para perokok nih) serta minum alkohol pun merupakan pencetus aritmia. Makanya, penting bagi kita untuk tidak mengkonsumsi barang-barang tersebut.
Ada banyak cara yang dapat dilakukan, misalnya menjaga berat badan tetap ideal. Menghindari stres, membatasi konsumsi minum-minuman keras dan berkafein, berhenti merokok serta tidak sembarangan mengonsumsi obat-obatan tanpa petunjuk dokter, terutama obat batuk dan pilek karena ternyata obat tersebut mengandung zat stimulan yang dapat memicu jantung berdetak lebih cepat.
Tetap Menjaga Kesehatan Selama Ramadan
Saat Ramadan, semua orang yang menjalaninya pasti akan mengalami perubahan pola hidup. Dari jam sarapan yang menjadi lebih cepat saat sahur, nggak ada makan siang, hingga waktu berolahraga yang serba salah jika dilakukan. Kalau dilaksanakan pagi, pasti bikin haus dan bisa dehidrasi. Kalau sore hari menjelang berbuka, tenaga udah lemas. Gitu gak sih? Hahaha, soalnya saya begitu tuh.
Tapi, berolahraga di sore hari adalah pilihan yang saya ambil. Ketimbang skip olahraga sebulan penuh, kan? bisa-bisa, saat lebaran badan ikut lebar-an. Gimana mau main ke rumah calon mertua kalau begini? Hehe.
Ada beberapa hal yang saya lakukan saat Ramadan demi menunjang keseharan. Apa saja? Ini dia.
Menjaga Tidur
Teman-teman dekat saya tahu kalau saya ini orangnya ngantukan. Jam 9 malam biasanya udah tepar di kamar. Jika terpaksa begadang, biasanya keesokan harinya saya akan berubah jadi zombie haha. Kayak mayat hidup yang menggerogoti tenaga dan konsentrasi.
Menjaga Kebugaran
Kembali lagi ke celotehan di atas. Saya akhirnya memilih untuk berolahraga di sore hari. Nggak lama-lama, cukup setengah jam sebelum bedug magrib berkumandang. Jenis olahraganya pun bukan yang ekstrim. Cukup dengan jalan cepat menggunakan treadmill (kebetulan banget ada di rumah, punya adik saya). Jika nggak ada pun, jalan keliling kampung sambil beli jajanan untuk berbuka puasa itu dapat dilakukan.
Makanya, semalas-malasnya atau selemas-lemasnya saya selama Ramadan, saya berusaha tetap melakukan olahraga ini, setiap sore, semampu yang saya bisa. Jangan juga terlalu dipaksa sebab itu tadi, aritmia mengintai walaupun alhamdulillah saya tidak mengkonsumsi narkoba, alkohol, kafein atau merokok.
Menjaga Asupan
Untuk saya yang masih tinggal bersama orang tua, alhamdulillah banget, urusan asupan gizi ini masih bisa bergantung pada ibu yang ada di rumah. Selama Ramadan, ibu hampir tiap hari memasak. Jadi, kualitas bahan dan gizinya tentu saja terjamin. Ya, ada sih sesekali jajan beli kue-kue atau gorengan. Tapi itu pun jarang sekali sebab selama Ramadan ini, secara tidak langsung kami sekeluarga mulai memperhatikan asupan gizi ini.
Jika saya bergerak dengan berolahraga, ibu saya lain lagi. Dia mencari keringat dengan berjalan kaki atau berkebun. Kebetulan, halaman kami cukup luas. Dan, "anak-anak"nya ibu di kebun cukup banyak yang harus diperhatikan. Disiram tiap sore, ditambahin pupuk dalam jangka waktu tertentu, pokoknya ada aja kegiatan yang dilakukan di hampir setiap harinya.
Trus, kami sekeluarga kini juga mengkonsumsi KOJIMA, Madu dengan 3 Kebaikan yaitu Korma, Jinten (Habbatussauda) dan Madu yang manfaatnya sudah tak perlu diragukan lagi. Bahkan, kehebatan kandungan bahan yang ada di Kojima ini (korma, madu dan jinten) disebut di berbagai kitab suci, dari Alquran hingga Injil.
Awalnya, ibu penasaran dengan kojima yang saya minum. Setelah beliau icip, eh ternyata rasanya yang tak begitu manis juga cocok di lidahnya. Makanya, saya terus stok Kojima di rumah untuk dikonsumsi bersama keluarga.
***
Nah, itu dia aktifitas yang saya lakukan untuk menjaga kesahatan selama Ramadan. Aritmia bukan mitos ya. Jadi, kematian tiba-tiba akibat detak jatung yang "kacau" (diantaranya disebabkan oleh olahraga yang terlalu berat dalam satu waktu) itu sangat mungkin terjadi. Namun, semua dapat diantisipasi. Sekali lagi, konsisten itu satu yang berat. Mudah-mudahan saya bisa terus bertahan melakukannya demi kesehatan dan tubuh yang ideal saat lebaran. Yeay!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H