Untuk saya yang masih tinggal bersama orang tua, alhamdulillah banget, urusan asupan gizi ini masih bisa bergantung pada ibu yang ada di rumah. Selama Ramadan, ibu hampir tiap hari memasak. Jadi, kualitas bahan dan gizinya tentu saja terjamin. Ya, ada sih sesekali jajan beli kue-kue atau gorengan. Tapi itu pun jarang sekali sebab selama Ramadan ini, secara tidak langsung kami sekeluarga mulai memperhatikan asupan gizi ini.
Jika saya bergerak dengan berolahraga, ibu saya lain lagi. Dia mencari keringat dengan berjalan kaki atau berkebun. Kebetulan, halaman kami cukup luas. Dan, "anak-anak"nya ibu di kebun cukup banyak yang harus diperhatikan. Disiram tiap sore, ditambahin pupuk dalam jangka waktu tertentu, pokoknya ada aja kegiatan yang dilakukan di hampir setiap harinya.
Trus, kami sekeluarga kini juga mengkonsumsi KOJIMA, Madu dengan 3 Kebaikan yaitu Korma, Jinten (Habbatussauda) dan Madu yang manfaatnya sudah tak perlu diragukan lagi. Bahkan, kehebatan kandungan bahan yang ada di Kojima ini (korma, madu dan jinten) disebut di berbagai kitab suci, dari Alquran hingga Injil.
Awalnya, ibu penasaran dengan kojima yang saya minum. Setelah beliau icip, eh ternyata rasanya yang tak begitu manis juga cocok di lidahnya. Makanya, saya terus stok Kojima di rumah untuk dikonsumsi bersama keluarga.
***
Nah, itu dia aktifitas yang saya lakukan untuk menjaga kesahatan selama Ramadan. Aritmia bukan mitos ya. Jadi, kematian tiba-tiba akibat detak jatung yang "kacau" (diantaranya disebabkan oleh olahraga yang terlalu berat dalam satu waktu) itu sangat mungkin terjadi. Namun, semua dapat diantisipasi. Sekali lagi, konsisten itu satu yang berat. Mudah-mudahan saya bisa terus bertahan melakukannya demi kesehatan dan tubuh yang ideal saat lebaran. Yeay!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H