Ah syukurlah. Saat itu, saya sempat menyesali kenapa harus nekat mengenakan celana pendek. Mestinya selalu pakai celana panjang. Tapi ya sudah terjadi dan kejadian ini saya jadikan pelajaran. Cukuplah jalan-jalan pakai celana pendek di kota lain saja, tidak untuk semua kawasan yang ada di Aceh.
Surau Indah di Tengah Sawah
Setahun berselang, siapa sangka saya dapat kembali ke Takengon secara tak sengaja. "Hah, kok bisa?" yup, dibilang tak sengaja karena tujuan saya ke Aceh kali ini ialah ke kota Lhokseumawe untuk menghadiri pernikahan sepupu. Â Ternyata, jarak Lhoksumawe dan Takengon itu dekat! Jadilah, setelah pesta pernikahan selesai, saya dan rombongan memutuskan untuk one day tour ke Takengon. Yeay!
Berbekal kejadian sebelumnya, tentu di perjalanan ini saya tak mau mengambil risiko dengan lagi-lagi memakai celana pendek. Saya benar-benar menerapkan pepatah, "di mana  kaki berpijak di situ langit dijunjung."
Jadilah, saya mendadak jadi pemandu. Di hadapan orangtua, saya berlagak pamer karena sudah pernah ke sana hehe, tentu sembari mengenang perjalanan seru setahun sebelumnya. Dan, sebagaimana sebuah perjalanan, lagi-lagi kami mampir ke beberapa masjid untuk beribadah.
Ah, semoga saya bisa kembali ke Tanah Gayo ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H