Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

3 Cara Lindungi Diri dari Kejahatan Finansial Terutama Saat Ramadan

8 Mei 2019   12:07 Diperbarui: 8 Mei 2019   12:12 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompal (Kompasianer Palembang)

Nyes, detik itu juga saya tahu dia tertipu. Saya panggil tante saya yang berjualan di toko sebelah, dan saya coba "menyadarkan" si Fulan ini bahwa tak perlu transfer jika memang mendapatkan hadiah.

"Tadi aku sudah transfer dari ATM, dia minta 2,5 juta. Di tabunganku cuma ada 1,8 juta. Jadi sisanya aku minta tolong transfer."

Tahu rasanya menyadarkan orang yang tengah dimabuk cinta? Nah, menyadarkan orang yang tengah dimabuk angan-angan juga ternyata sama susahnya. Berkali-kali saya dan tante coba meyakinkan bahwa ia ditipu. Berkali-kali juga ia denial. Hingga tiba di satu titik dia sadar dan semua sudah terlambat.

CEK & RICEK BERULANG KALI

Bagi generasi milenial, mungkin Cek & Ricek lebih dikenal sebagai salah satu acara gosip kali ya hehehe. Namun, sesuai namanya, cek & ricek ini adalah kegiatan untuk memastikan lagi apakah yang sedang kita hadapai itu benar atau tidak.

Sering terima SMS undian berhadiah? Pastilah ya. Sebenarnya, saya pribadi gak habis pikir jika masih ada orang yang bisa terkena jebakan undian palsu semacam itu. Faktanya, masih ada saja loh orang yang kena tipu. Bahkan, orang yang kena tipu ini adalah orang yang semestinya tidak dapat tertipu, misalnya saja anggota kepolisian.

Bagi yang pernah baca buku saya Jungkir Balik Dunia Bankir pasti ingat ada sebuah cerita di mana ada seorang polisi yang tertipu uang 15 juta rupiah dari iming-iming undian semacam ini. Mau lapor ke rekannya yang lain, si bapak ini keburu malu karena sudah tertipu. Duh kasihan.

Harus aware dengan berita masa kini. Toh udah banyak banget kejadian model begini, kan. Jadi ya mestinya sudah tahu dan dapat membentengi diri sendiri sih. Jika pun tidak, biasakan ceritakan segala sesuatu dengan teman dan tetangga.

Pegawai sepupu saya misalnya, berkali-kali nemu potongan cek dengan nominal fantastis di jalan. Dia nanya ke saya mengenai kebenaran cek tersebut. Maklum ya, pegawai lugu. Minimal banget, kalau dia ngehubungi orang yang ada di no telp di cek tersebut pulsanya terbuang percuma yekan.

Source image businessworld.in
Source image businessworld.in
KENALI JENIS KEJAHATAN FINANSIAL LAINNYA

Kejahatan finansial ini semakin canggih euy. Saya saja yang sudah sangat berhati-hati, masih tetap kena kejahatan ini. Ingat kan saya dulu pernah cerita di Kompasiana bahwa kartu kredit (CC) saya kebobolan? Nggak tanggung-tanggung, kebobolannya dipake di Kanada padahal saya aja belum pernah ke sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun