Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Tren "OOTD" di Media Sosial, Bagi-bagi Inspirasi atau Cari Sensasi?

31 Mei 2018   11:06 Diperbarui: 31 Mei 2018   15:02 2624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Outfit di Ramadan mah yang simpel aja. Foto milik pribadi.

Bagi kalian yang aktif di sosial media, pasti cukup akrab ya dengan istilah OOTD aka Outfit of The Day. Hampir di semua sosial media tren ini dapat terlihat. Yang paling banyak sih di Instagram atau Facebook memang.

OOTD sendiri merupakan sebuah tren, dimana para pengguna sosial media tersebut memperlihatkan pakaian yang dikenakan pada hari itu.

Sebagian teman kerap membagikan foto OOTD-nya. Rata-rata mereka bilang itu hanya iseng atau hanya untuk seru-seruan semata.

Sebagian lagi, saya tahu persis membagikan OOTDnya sebagai bentuk aktualisasi diri. Terutama, para "seleb" Instagram yang memang melakukan effort khusus untuk berpenampilan baik dengan mengenakan pakaian dan aksesoris dari brand tertentu.

"Apakah mereka sekadar pamer?"

Tergantung sudut pandang yang melihat, sih. Yang jelas, banyak orang terinspirasi dari cara berpakaian yang ditampilkan di foto OOTD itu dan beberapa tokoh memang memiliki daya pikat tersendiri, sehingga apa yang dikenakan akan menjadi tren di kalangan pengikutnya. 

Walau begitu, berpenampilan menarik tidak harus mahal, kan?

Jika para "seleb" IG mengenakan pakaian bermerek, toh, dengan pakaian biasa pun orang dapat mengkreasikan pakaian yang ia kenakan. 

Intinya, OOTD tak hanya didominasi oleh para borjuis saja yang ketika posting di IG/Facebook langsung tag atau mention brand yang dimaksud.

Tapi bisa jadi karena barang yang dipakai adalah endorse atau juga mau nunjukkin, "sepatu gue mereknya ini loh. Serinya yang ini," yang jika orang googling dan ngecek harganya bisa bikin orang  (baca: saya) istighfar itu, hahaha.

Saya sendiri belum pernah sekalipun posting foto dengan embel-embel hastag OOTD. 

"Kenapa?" 

Soalnya saya pikir gaya berpakaian saya biasa aja. Saya juga bukan orang yang membeli pakaian harus yang branded.

Bagi saya yang penting itu murah, murah, dan murah hahaha.

Ini mah dasar sayanya aja yang kere, ya!

Jom, mari saya ajak lihat gaya berpakaian saya sehari-hari dalam sebuah foto berbalut OOTD di bawah ini.

Penampilan saya sehari-hari. Murah meriah! Foto milik pribadi
Penampilan saya sehari-hari. Murah meriah! Foto milik pribadi
Tuh, jauh dari kata menarik, kan? Hahaha.

Kurang lebih beginilah saya berpakaian sehari-hari (minus sepatu sih, karena biasanya pakai sandal jepit). Karena saya sudah tidak berstatus sebagai pegawai kantoran, maka seragam semacam kemeja licin-celana panjang plus dasi sudah lama saya "museum" kan.

Jadilah, untuk bekerja, gaya saya ya kasual seperti itu. Wong saya kerjanya jualan doang, kok! Hehehe.

Tampil (Sedikit) Berbeda di Ramadan

Saat Ramadan seperti sekarang, penampilan saya agak berbeda sedikit, terutama ketika tarawihan di masjid.

Kalau yang biasanya pakai jeans dan kaos, maka tiap malam saat akan tarawih, saya mengenakan sarung dan baju koko lengan pendek.

"Kenapa lengan pendek?"

Penampilan saya saat Ramadan, terutama jika tarawihan. Foto milik pribadi
Penampilan saya saat Ramadan, terutama jika tarawihan. Foto milik pribadi
Nganu, biar terasa lebih nyaman aja. Kadang juga pakai yang lengan panjang, kok! Hanya sarung aja yang gak pernah dibikin pendek seperti lelaki di Kerala, India ini hahaha.

Ya, di Kerala India, pria dewasanya biasa bersarung namun pakainya dilipat sehingga bagian dengkul dan betil terlihat.

Jika lagi ingin tampil beda, saya biasa pakai koko-bercelana yang mirip seperti gamis di Pakistan atau kurta di India. Menurut saya, ini salah satu outfit terbaik untuk dipakai beribadah. Walaupun saya lebih sering pakai sarung, itu karena  kebiasaan di masjid kami pria dewasanya mengenakan sarung sehingga terasa lebih kompak.

Di Kerala, India, orang pakai sarungnya begini hehehe. Foto milik pribadi
Di Kerala, India, orang pakai sarungnya begini hehehe. Foto milik pribadi
Tapi saya pribadi kadang kesulitan mempertahankan kerapihan sarung jika dipakai sujud-rukuk berulang kali. Untuk memakai sarung, saya juga harus pakai ikat pinggang/sabuk biar gak melorot hahaha.

Oh ya, celana pendek juga wajib dikenakan demi mengantisipasi jika sarung benar-benar melorot.  

Say No to Jubbas/Galabiyya

Jubbas/jubah adalah baju kurung khas pria arab yang sekilas mirip daster ibu-ibu hanya saja tidak bermotif dan menggunakan warna-warna netral seperti putih, hitam atau coklat. Nah, pakaian ini jika di Mesir disebut Galabiyya.

Saat akan berangkat umroh beberapa waktu lalu, ibu sempat menyiapkan Jubbas untuk saya. Namun ntah mengapa, saya kurang sreg memakainya. Di sisi lain, kedua adik malah menerima jubbas itu dengan senang hati.

Pria arab yang memakai Jubbas. Saya kalau pake gini, kayak ibu hamil pake daster :D foto milik pribadi
Pria arab yang memakai Jubbas. Saya kalau pake gini, kayak ibu hamil pake daster :D foto milik pribadi
"Kok ya kayak cewek, ya," ujar saya.

"Ah nggak, di sana orang-orang pakai itu semua," argument ibu.

Pada akhirnya, jubbas itu betul-betul tidak saya bawa dan saya berikan kepada adik. "Sialnya" begitu sampai di Madinah dan Makkah, saya jadi tertarik untuk beli karena persis yang ibu saya katakana bahwa 99% lelaki di sana mengenakan jubbas.

Begini aja deh, paling celananya ganti sarung. Foto milik pribadi
Begini aja deh, paling celananya ganti sarung. Foto milik pribadi
Tergiur seorang pedagang yang menjual jubbas dengan harga murah, saya akhirnya membeli satu.

Namun begitu saya coba, saya kembali mengurungkan diri untuk memakainya. Kenapa? Karena saya nampak sangat "hamil" saat memakainya hahaha. Jadilah, sementara saya "musuhan" dulu dengan jubbas.

Mungkin, ketika target #JarumTimbanganGeserKeKiri saya berhasil, bisa jadi saya akan mencoba memakainya lagi.

So, apa outfit Ramadan terbaik bagimu? Share dong!

Kompal : Kompasianer Palembang
Kompal : Kompasianer Palembang
Simak tulisan saya lainnya di sini, ya! :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun