Mohon tunggu...
Haryadi Yansyah
Haryadi Yansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

ex-banker yang kini beralih profesi menjadi pedagang. Tukang protes pelayanan publik terutama di Palembang. Pecinta film dan buku. Blogger, tukang foto dan tukang jalan amatir yang memiliki banyak mimpi. | IG : @OmnduutX

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Pos Indonesia yang Tak Pernah Berubah: Ke Mana Larinya Selisih Uang Kembalian?

26 September 2017   11:16 Diperbarui: 27 September 2017   16:32 11043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

-senyum dulu. I did it btw. Dulu banget. Tapi jika ngomong personal gitu, hanya satu pegawai yang tahu akan "protes" yang kusampaikan. Buktinya setelah sekian lama, tidak ada perubahan.

"Yaelah, masalah recehan diributin."

Well, bukan masalah besaran nominalnya ya. Aku cuma mau fasilitas pelayanan kepada masyarakat semakin hari semakin baik. Salah satu indikator sederhananya ya tentang pelayanan semacam ini. Apalagi, besar-kecil uang itu relatif. Sebagai pedagang yang melayani dan bersentuhan langsung dengan masyarakat kecil, aku melihat betul bagaimana orang-orang sedemikian respeknya terhadap rupiah, termasuklah menghargai uang recehnya.

Terakhir, untuk semua pegawai, tak hanya di PT. Pos Indonesia, percayalah, selisih uang kembalian yang dikumpulkan itu tidak akan menjadikan kalian kaya raya. Lantas, jika demikian, kenapa harusmengambil risiko tersebut dan menjadikan pekerjaan menjadi tidak berkah?

Ending : Usul tambahan untuk PT. Pos Indonesia kantor pusat Merdeka Palembang. Agar masing-masing konter diberikan tanda yang jelas mengenai transaksi apa aku yang dapat atau tidak dapat dilakukan. Karena apa? Karena begitu aku mau melakukan pembelian materai, aku ditolak karena pembelian materai hanya dapat dilakukan di konter sebelah.

"Bisa aku minta tolong mbaknya untuk beli materai di sebelah?"

"Maaf mas, nggak bisa, saya takut selisih."

Oh well, sedangkan untuk kembali antre dari awal, aku harus kembali menyediakan waktu lebih banyak. Jadilah, dengan berat hati aku memilih untuk pulang dan membatalkan pembelian materai tersebut.

UPDATE Tanggal 27 September 2017

Tidak menunggu waktu lama, tak sampai 24 jam pasca tulisan ini dipublikasikan dan tautannya kuberikan ke akun resmi twitter dan FB PT.Pos Indonesia, aku dihubungi admin/pegawai Kantor Pos Palembang melalui akun instagram @kantorpospalembang30000 yang isinya cukup singkat, yakni permohonan maaf atas kejadian tersebut, dan mereka berjanji untuk meningkatkan pelayanan sehingga menjadi lebih baik di kemudian hari.

Aku mengapresiasi langkah yang diambil oleh petugas tersebut -Bernama Shella, terlebih lagi ada permohonan untuk melakukan pertemuan langsung, yang aku tolak karena menurutku dengan mereka memperbaiki layanan yang ada sudah lebih dari cukup. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun