-senyum dulu. I did it btw. Dulu banget. Tapi jika ngomong personal gitu, hanya satu pegawai yang tahu akan "protes" yang kusampaikan. Buktinya setelah sekian lama, tidak ada perubahan.
"Yaelah, masalah recehan diributin."
Well, bukan masalah besaran nominalnya ya. Aku cuma mau fasilitas pelayanan kepada masyarakat semakin hari semakin baik. Salah satu indikator sederhananya ya tentang pelayanan semacam ini. Apalagi, besar-kecil uang itu relatif. Sebagai pedagang yang melayani dan bersentuhan langsung dengan masyarakat kecil, aku melihat betul bagaimana orang-orang sedemikian respeknya terhadap rupiah, termasuklah menghargai uang recehnya.
Terakhir, untuk semua pegawai, tak hanya di PT. Pos Indonesia, percayalah, selisih uang kembalian yang dikumpulkan itu tidak akan menjadikan kalian kaya raya. Lantas, jika demikian, kenapa harusmengambil risiko tersebut dan menjadikan pekerjaan menjadi tidak berkah?
Ending : Usul tambahan untuk PT. Pos Indonesia kantor pusat Merdeka Palembang. Agar masing-masing konter diberikan tanda yang jelas mengenai transaksi apa aku yang dapat atau tidak dapat dilakukan. Karena apa? Karena begitu aku mau melakukan pembelian materai, aku ditolak karena pembelian materai hanya dapat dilakukan di konter sebelah.
"Bisa aku minta tolong mbaknya untuk beli materai di sebelah?"
"Maaf mas, nggak bisa, saya takut selisih."
Oh well, sedangkan untuk kembali antre dari awal, aku harus kembali menyediakan waktu lebih banyak. Jadilah, dengan berat hati aku memilih untuk pulang dan membatalkan pembelian materai tersebut.
UPDATE Tanggal 27 September 2017
Tidak menunggu waktu lama, tak sampai 24 jam pasca tulisan ini dipublikasikan dan tautannya kuberikan ke akun resmi twitter dan FB PT.Pos Indonesia, aku dihubungi admin/pegawai Kantor Pos Palembang melalui akun instagram @kantorpospalembang30000 yang isinya cukup singkat, yakni permohonan maaf atas kejadian tersebut, dan mereka berjanji untuk meningkatkan pelayanan sehingga menjadi lebih baik di kemudian hari.
Aku mengapresiasi langkah yang diambil oleh petugas tersebut -Bernama Shella, terlebih lagi ada permohonan untuk melakukan pertemuan langsung, yang aku tolak karena menurutku dengan mereka memperbaiki layanan yang ada sudah lebih dari cukup.Â