Mohon tunggu...
om_nanks
om_nanks Mohon Tunggu... Lainnya - nikmati yang tersaji jangan pelit berbagi

☆mantan banker yang jualan kavling☆ ☆merangkum realita bisnis dalam sebuah tulisan☆ ☆penyelesaian kredit bermasalah advisor☆

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Opportunity Cost

26 Oktober 2024   09:47 Diperbarui: 26 Oktober 2024   10:03 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi/fiksi itu dinamai opportunity cost (sumber: www.hubster.co.id)

Sepertinya, anak lelaki cenderung sebagai peniru ulung atas sikap dan perilaku ayahnya sementara anak perempuan sebagai peniru ulung ibunya, karena anak adalah replika kedua orangtuanya.

Kemampuan Memahami & Menerima Opportunity Cost, 

Kemampuan dalam memahami dan menerima opportunity cost sebagai konsekuensi dari sebuah pilihan, adalah cara yang lebih bermanfaat sebab di dalamnya mengandung kepasrahan untuk kemudian melakukan langkah-langkah strategis dalam menindaklanjuti sesuatu yang telah menjadi pilihannya.

Dengan berpikir positif akan menghasilkan karya yang produktif.

Memaknai Kontra Opportunity Cost, 

Kontra opportunity cost atau apapun sebutannya, sesuatu itu adalah kebahagiaan, waktu, dan keuntungan yang akan didapatkan seorang individu bersama komunitasnya di masa yang akan datang.

Komunitas itu bisa berupa perusahaan, golongan dan yang paling utama adalah komunitas berbentuk keluarga dan jamaah dalam melaksanakan peribadatan.

Skala Prioritas,

Adanya kontra opportunity cost memberikan pembelajaran tentang bagaimana dalam mengambil sebuah keputusan penting dan besar berdasarkan skala prioritas untuk mencapai sebuah kebahagiaan.

*****

opportunity cost dan resign, adalah keputusan "terspektakuler" yang pernah dibuat, karir cemerlang dengan jauh (fisik) dari keluarga tanpa melihat proses tumbuh kembang anak remaja menuju dewasa atau tetap stay dengan segala konsekuensinya.

Hidup ini adalah pilihan, dan setiap pilihan akan menciptakan ranting kehidupan seterusnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun