Atau mengarahkan kemudi dengan menjadi pewirausaha. Profesi ini tidak mudah memang, apalagi sebelumnya tidak pernah menjalaninya. Kemungkinan loss dan bangkitnya fifty fifty.
Apabila profesi berdagang menjadi pilihan Anda, sebaiknya lakukan secara cermat, mulai dari hal yang terkecil risikonya dan yang ada disekitarnya Anda.Â
Menjadi broker properti, makelar mobil, reseller sebuah produk atau berdagang kecil-kecilan dengan modal dari dana hak pesangon yang Anda terima.Â
Eits...jumlah modal yang Anda sisihkan harus super duper di manage. Awal resign, penulis batasi maksimal 10% dari total pesangon bukan total tabungan ya, dana yang dipakai untuk meneruskan side job menjadi main job. Alhamdulillah nya saat masih aktif bekerja side job penulis juga sudah berjalan.
Dari usaha dagang yang Anda pilih, disanalah pelajaran dimulai dan Anda beserta keluarga harus siap dalam kondisi apapun.
Karena usaha itu tak melulu untung terus dan tak melulu rugi terus, bisa jadi untung terus dan rugi berkepanjangan. Kalau pegawai hitungannya per bulan sedang pengusaha dihitung dalam periode satu tahunan. Mental pedagang/pengusaha benar-benar diuji karena dinamikanya.
Mulai Hidup Normal,
Yakinlah bahwa badai pasti berlalu, iringi selalu dengan berdoa selain tentunya berusaha agar badai tidak berlalu lalang dan segera pergi.
Setelah sekian purnama dan kondisi kembali normal, Anda sekeluarga telah terbiasa menjalai kehidupan frugal living setelah terkena PHK.
Itulah pentingnya mengelola pendapatan di saat berjaya, dengan mengarahkan menuju ke passive income dan gaya hidup sederhana secukupnya.
Setelah terkena PHK, ada side job yang menanti menjadi main job. PHK, jadikan awal kebangkitan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H