Maka sejak saat itu pulalah mereka berpikir kembali dan menata ulang alokasi anggaran untuk membeli bahan bakar bagi mobil R4nya.
Meski dengan bergantinya alat transportasi dari R4 ke R2 harus melepaskan beberapa kenikmatan yang selama ini mereka dapatkan.
Dengan berkendara R2 air conditionnya lebih alami bahkan kalau tidak tahan dapat menimbulkan rasa masuk angin yang disebabkan karena terpaan angin.
Bemper dan body pada R4 yang dapat berfungsi sebagai penahan dan pelindung apabila terjadi kecelakaan tergantikan oleh pelindung alami yaitu badan kita secara langsung.
Hanya bagian kepala yang dapat terlindungi dengan sempurna apabila terjadi benturan, itupun dengan catatan apabila helm tersebut memenuhi standart SNI.
Dalam satu keluarga sudah jamak kita jumpai, masing-masing anggota keluarga telah memiliki R2 sendiri-sendiri.
Bapak, ibu dan anak bahkan pembantupun juga menikmati “kendaraan dinasnya” untuk berbelanja ke tukang sayur komplek perumahan atau antar jemput anak majikan dari sekolah.
Sekarang R2 telah menjadi bagian dari kebutuhan yang harus dipenuhi, sebab dengan tidak memiliki R2 kemana-mana kita harus naik becak dengan ongkos yang relative lebih mahal.
Naik angkutan kota, ongkos dan waktu tempuhnya lebih tinggi serta kurang fleksibel.
Sementara dengan R4 jelas lebih mahal biayanya apalagi hanya untuk jarak pendek di dalam kota.
Seiring dengan terus bertambahnya populasi R2, dibutuhkan edukasi yang berkesinambungan tentang tata cara berlalu lintas yang aman dan sebagai salah satu upaya menekan angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya.