Mohon tunggu...
Bagus Suci
Bagus Suci Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat Pengetahuan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka belajar dan berbagi manfaat

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Benarkah Desas-desus Penghapusan Premium dan Pertalite?

2 September 2020   16:23 Diperbarui: 2 September 2020   19:06 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi karyawan SPBU (credit: Arif Firmansyah/ANTARA FOTO)

Desas-desus Pertamina akan menghapus Premium dan Pertalite muncul kembali di perbincangan warganet. Padahal isu tersebut sudah berkali-kali dibantah oleh Pertamina.

Setidaknya sudah dua kali isu seperti ini bergema di publik tahun ini. Pertama pada Juni kemarin, dan baru-baru ini.

Untuk yang terakhir, entah siapa yang mulai memainkannya lagi, tapi terkesan sangat politis. Apalagi dibumbui dengan "dugaan liar" bahwa penghapusan dua jenis BBM itu didasari logika untuk menutup kerugian Pertamina.

Ditinjau dari sisi ekonomi makro maupun manajemen bisnis, terang saja informasi tersebut jelas tak masuk akal.

Menanggapi itu, sikap Pertamina tentu masih sama seperti dulu. BUMN Migas ini membantah bahwa mereka akan menghapus Premium dan Pertalite.

Hingga kini, Pertamina tetap menyediakan dan menyalurkan Premium dan Pertalite yang merupakan bagian dari penugasan Pemerintah.

Dasar hukumnya adalah Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2018 serta Kepmen ESDM Nomor 1851 K/15/MEM/2018. Sepanjang peraturan ini masih berlaku, maka Pertamina tunduk dan patuh terhadap aturan tersebut.

Artinya, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pertamina akan terus menyediakan dan memberikan BBM yang dibutuhkan masyarakat sesuai dengan instruksi pemerintah.

Sudah jelas, kan?

Kemudian, selain masih menyediakan Premium dan Pertalite, Pertamina juga menjamin BBM jenis lainnya masih tetap tersedia di masyarakat. Pasokannya pun masih mencukupi kebutuhan nasional.

Oleh karena itu, masyarakat sebaiknya tidak mudah percaya dengan informasi bias seperti di atas. Yang pasti, publik tak perlu khawatir atas ketersediaan Premium dan Pertalite di pasaran saat ini.

Meski demikian, Pertamina tidak memungkiri tetap mendukung penggunaan BBM yang lebih berkualitas di masyarakat. Tujuannya tak lain untuk mengurangi kadar emisi yang mencemari lingkungan.

Hal ini sesuai dengan kesepakatan dunia bahwa setiap negara harus berupaya menurunkan emisi karbon dan mengurangi polusi udara di wilayah masing-masing. Salah satunya dengan menggunakan BBM yang lebih berkualitas dan lebih ramah lingkungan.

Terma "BBM lebih berkualitas" yang dimaksud di sini adalah jenis BBM yang kandungan RON-nya di atas 90. Diantaranya mulai dari Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo.

Untuk itu, Pertamina terus konsisten mengedukasi konsumen dan mendorong penggunaan BBM dengan kualitas lebih baik serta lebih ramah lingkungan.

Tapi itu tidak terkait dengan isu penghapusan premium dan pertalite sebagaimana yang "digoreng" oleh sebagian pihak di linimasa. Isu tersebut juga tidak ada kaitannya dengan upaya menutupi kerugian Pertamina.

Penjelasan singkat ini semoga bisa menunjukan titik terang kepada publik agar tidak salah paham.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun